TUBAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mulai koar-koar soal kekeringan di wilayah Kabupaten Tuban.
Masyarakat pun diminta untuk waspada dengan datangnya musim kemarau pada tahun ini. Sebab, diprediksi tahun ini musim kemarau lebih panjang dari pada tahun sebelumnya. Yakni, diprediksi berlangsung hingga November 2015 mendatang.
Baca Juga: Terdampak Kekeringan, Kades Ganggang dan Anggota DPRD Gresik Minta BPBD Droping Air Bersih
“Selain itu, prediksi dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Tuban termasuk salah satu daerah di Jawa Timur yang sebagian besar memasuki musim kemarau,” kata Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono pada BANGSAONLINE.com, Rabu (24/6) sore.
Dijelaskannya, saat ini langkah untuk mengantisipasi bencana kekeringan sudah dilakukannya, salah satunya berkoordinasi dengan para camat khususnya di wilayah yang rawan kekeringan. Ia menghimbau kepada para camat agar bisa secepatnya koordinasi dengan BPBD apabila ditemukan indikasi bencana kekeringan. Sehingga, bencana kekeringan di Tuban bisa diatasi dan masyarakat tidak sampai gelisah.
“Kecamatan yang rawan bencana kekeringan seperti Kecamatan Parengan, Semanding, Gerabagan, Rengel, Soko, Kerek, Montong dan Senori. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada camat yang melaporkan adanya bencana kekeringan di wilayahnya,” katanya.
Baca Juga: Fenomena Bediding: Suhu Terasa Dingin saat Kemarau
Selain koordinasi dengan Camat maupun instansi yang lain, BPBD Tuban juga sudah menyiapkan peta untuk daerah rawan bencana kekeringan di wilayah Tuban. Sedangkan strategi yang disiapkan untuk penanggulangan bencananya adalah mulai dari pengadaan dan menyiapkan tangki atau tandon air maupun alat yang lainnya.
“Saat ini kami sudah menyiapkan tangki-tangki guna untuk droping dan pengiriman air, bila sewaktu-waktu dibutuhkan masyarakat,” tambahnya. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News