Bangunan Proyek WEP Tahap II di Gresik Ambrol

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan WEP (Wahana Ekspresi Poesponegoro) tahap II, di jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Gresik sebagian ambrol, Kamis (3/7) petang. Bangunan yang sedang dalam tahap pengecoran itu ambrol di sisi bagian barat disebabkan kantilever (teras berbentuk kanopi) yang disangga oleh tiang penyangga terjadi getaran hebat saat pengecoran. Sebab, tiang itu menancap di tanah yang lembek.

Ambrolnya bangunan WEP itu ditengarai karena keteledoran pihak PT Brantas Abipraya, selaku rekanan yang mengerjakan proyek. Pihak rekanan tidak hati-hati saat melakukan pengecoran kantilevar dengan berat 7,2 ton.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

"Pihak kontraktor dan pengawas ada kekurang hati-hatian saat lakukan pengecoran, meskipun secara teknis tidak terjadi masalah. Tapi satu hal yang lupa, penyangganya numpang di atas tanah boozem. Padahal tanah boozem lembek. Di sini letak keteledorannya," kata Kepala DPU (Dinas Pekerjaan Umum) , Ir Bambang Isdianto, Jumat (3/7).

Menurut dia, kontkraktor saat pengecoran menggunakan alat bantu vibrator atau penggetar dengan tujuan agar cor-coran padat. Hal ini yang memicu terjadinya getaran, sehingga tiang penyangga tidak mampu menahan beban berat di atasnya. "Karena digetarkan dengan vibrator, tanahnya yang lembek turun, sehingga scaffolding (penahannya) tidak kuat lalu ambrol," jelasnya.

"Yang ambrol bukan tribunnya, tapi kantilevernya sisi barat," sambungnya.

Bambang menjelaskan, kantilever yang ambrol itu tingginya sekitar 10,2 meter dengan lebar 2,5 meter. Kemudian, panjangnya 12 meter, volumenya sekitar 3 kubik, atau 7,2 ton cor. "Scaffolding ini berada di atas tribun," terangnya.

Ditambahkan Bambang, ambrolnya sebagian bangunan WEP tahap II yang tengah dalam pengerjaan tidak mempengaruhi konstruksi yang lain. Bangunan yang ambrol langsung diperbaiki kembali. Sehingga sudah tidak ada masalah. Pihak kontraktor Kamis (3/7), malam sudah melakukan pembongkaran. Sehingga, pembangunannya sudah bisa diulang lagi, dan besi-besi yang bengkok sudah dipotong semua. "Kami minta teman-teman kontraktor untuk lebih hati-hati, khususnya ekstra penguatan di penyangga-penyangganya," pintanya.

Bambang membantah jika ambrolnya sebagian bangunan WEP, karena sengaja dikebut untuk berburu waktu sebelum Bupati, Sambari Halim Radianto lengser per 27 September 2015. "Tidak ada kaitannya dengan Pak Bupati akan purna tugas. Kontrak proyek sampai akhir Desember, jadi kita sudah sampaikan ke Bupati tidak mungkin WEP tahap II ini selesai sebelum Desember 2015," katanya.

Terkait ambrolnya sebagian bangunan WEP tahap II, DPU tidak akan memberikan sanksi apa-apa terhadap pihak rekanan. DPU hanya memberikan teguran, sebab proyek masih berjalan. "Proyek masih dalam tanggungjawab rekanan. Jadi, tidak ada tambahan anggaran dari APBD untuk perbaikan bangunan yang ambrol. Semuanya ditanggung rekanan," pungkas Bambang. (hud/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO