Ini 5 Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi di Indonesia

Ini 5 Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi di Indonesia Murid PAUD, TK, dan MI Desa Sumberagung, Wates, Kabupaten Kediri, saat mengikuti pawai Ta'aruf. Foto: Ist

Tradisi Maulid Nabi ini sudah dilakukan sejak zaman kesultanan Mataram. Kata ‘gerebeg’ memiliki arti mengikuti, dalam hal ini yaitu mengikuti sultan dan para pembesar dari keraton menuju masjid untuk memperingati Maulid Nabi.

Biasanya pada acara ini terdapat sarana upacara, seperti nasi gunungan dan sebagainya. Puncak peringatan pada tradisi itu dengan penyelenggaraan upacara Grebeg Maulud.

3. Muludhen

Tradisi Muludhen ini berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Kegiatan ini biasanya diisi dengan pembacaan barjanji (riwayat hidup nabi) dan sedikit ceramah keagamaan yang menceritakan tentang kebaikan Sang Nabi semasa hidupnya untuk dijadikan sebagai pegangan hidup. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati tumpeng bersama.

4. Bungo Lado

Tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW selanjutnya adalah Bunga Lado. Perayaan yang berasal dari Sumatera Barat ini merupakan pohon hias berdaunkan uang atau biasa disebut dengan pohon uang.

Tradisi ini menjadi kesempatan bagi warga atau perantau untuk menyumbang pembangunan rumah ibadah di wilayah itu.

5. Panjang Jimat

Guna merayakan Maulid Nabi, Keraton Cirebon biasa menggelar acara Panjang Jimat. Tradisi ini dilakukan dengan menggelar upacara yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai daerah. Mereka sengaja datang ke keraton hanya untuk melihat proses upacara yang heboh dan meriah. (git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO