SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ternyata diam-diam Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pertemuan dengan para kiai Jawa Timur. Pertemuan itu dilakukan di kediaman Ning Imah, salah seorang putri Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Rabu (27/9/2023) malam.
Pertemuan Khofifah dan para kiai itu digelar di lantai dua kediaman Ning Imah yang terletak di pertigaan gang di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya. Ning Imah adalah istri Dr KH Mauhhibur Rokhman, Rektor Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, yang tak lain menantu Kiai Asep.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Pertemuan itu memang diinisiasi Kiai Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep mengundang para kiai dengan alasan acara Lailatul Ijtima’ dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebelum Gubernur Khofifah datang Kiai Asep mengajak para kiai salat Tasbih, Istighatsah, doa bersama dan baca Surat Yasin.
“Saya kok ingin sekali Salat Tasbih,” kata Kiai Asep seusai memimpin salat jemaah Isya yang dikuti para kiai.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Menurut Kiai Asep, Salat Tasbih akan menghapus dosa-dosa kita. “Kalau dosa kita diampuni, maka doa kita, hajat kita, akan dikabulkan oleh Allah SWT,” tutur ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. Karena itu umat Islam dianjurkan Salat Tasbih, meski hanya sekali dalam hidupnya.
Kiai Asep pun langsung memimpin Salat Tasbih yang diikuti para kiai yang hadir. Salat Tasbih dilakukan 4 rakaat dengan dua kali salam. Jadi sekali salat dua rakaat.
Kiai Asep minta kepada para kiai bahwa semua munajat atau ikhtiar spiritual itu untuk keselamatan dan kesuksesan Gubernur Khofiffah dalam memimpin Jawa Timur. Selain itu juga untuk kepemimpinan Khofifah ke depan.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
“Sekarang Ibu Khofifah dalam keadaan sulit. Karena banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang minta beliau agar jadi calon wakil presiden. Kita berharap beliau bisa menentukan pilihan dengan baik, mana yang lebih anfa’, mana yang lebih bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep bahkan mengaku kena getahnya karena ia dianggap sebagai kiai yang bisa mempengaruhi Khofifah. "Banyak sekali tokoh yang datang kepada saya. Hari ini saya kedatangan tamu mulai pagi. Sore tadi seorang menteri (mantan menteri-Red) yang datang kepada saya," kata Kiai Asep.
Karena itu, tegas Kiai Asep, doa bersama malam ini merupakan ikhtiar spiritual untuk membantu Khofifah agar diberi jalan keluar oleh Allah SWT.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Pantauan BANGSAONLINE, Gubernur Khofifah hadir hampir tengah malam. Kiai Asep pun mengakhiri doanya. Ia kemudian minta Khofifah untuk berbicara di depan para kiai. Namun Khofifah mempersilakan Prof M Mas’ud Said, orang dekatnya, untuk berbicara lebih dulu.
Mas’ud Said menjelaskan bahwa beberapa hari terakhir ini memang banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang datang ke Jawa Tmur dan minta Khofifah untuk menjadi calon wakil presiden. Namun, tegas Mas’ud Said, seperti bisa ditebak, Khofiah tak mungkin menjawab.
Sampai acara berakhir ternyata Khofifah tetap tak mau bicara. Kiai Asep pun menutup acara yang dihadiri para kiai dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur itu.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Pada akhir acara Kiai Asep mengatakan bahwa ikhtiar spiritual ini akan dilakukan sebulan sekali, bahkan setengah bulan sekali. “Mungkin juga seminggu sekali,” kata putra KH Abddul Chalim, salah seorang ulama pendidi NU itu.
Kiai Asep tak mempersoalkan Khofifah tak mau berbicara. Kiai Asep juga tak mempersoalkan apakah Khofifah akan jadi Cawapres atau tetap melanjutkan kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Timur.
Hanya saja Kiai Asep sangat keberatan jika Khofifah menjadi ketua tim sukses atau ketua tim pemenangan salah satu capres. “Harus ditolak, tapi secara halus,” kata Kiai Asep sembari tersenyum. Para kiai yang hadir pun sepakat.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Memang, hingga pertemuan itu selesai Khofifah tetap tak bicara sepatah katapun. Khofifah juga tak mengatakan apakah bersedia jadi cawapres, ketua tim sukses atau tetap menjadi gubernur Jawa Timur kembali.
Pertemuan Khofifah dan para kiai itu menjadi misteri. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News