Didemo Sejumlah LSM, para Guru Gelar Aksi Tandingan di Kantor Disdik Kabupaten Kediri

Didemo Sejumlah LSM, para Guru Gelar Aksi Tandingan di Kantor Disdik Kabupaten Kediri Aksi demo dari sejumlah LSM yang mendapat aksi tandingan dari para guru. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

Namun, saat itu justru pihak sekolah sendiri yang menginginkan persoalan ini diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Hanya saja saat itu pembicaraan tidak sampai membahas terkait angka.

"Bila pihak sekolah minta permasalahan ini diselesaikan dengan musyawarah, maka akan didatangkan pihak korban. Kami lalu datang lagi bersama korban dan orang tuanya. Setelah dilakukan musyawarah, ternyata tidak menemukan titik temu," terangnya.

"Jadi bila di luar beredar, bahwa ada LSM dan jurnalis telah melakukan pemerasan, itu tidak benar sama sekali. Itu adalah pernyataan sepihak. Mestinya pihak lain juga diklarifikasi. Jadi saya membantah keras telah terjadi dugaan pemerasan tersebut," tegas Basuki.

Sementara, Dedik Tri Prastyawan selaku orang tua korban bullying mengatakan, pihaknya menuntut agar Disdik Kabupaten menjatuhi sanksi tegas berupa pemecatan kepada pelaku bullying, serta menonaktifkan Kepala SMPN 2 Kras.

Dedik menceritakan, awalnya pada 20 September 2023 lalu, anaknya (korban dugaan bullying) pulang sekolah nangis. Ketika ditanya, anaknya tidak mau jawab. Karena tidak mau menjawab, lanjutnya, ia lalu minta tolong adiknya untuk bertanya.

"Akhirnya adik saya yang nanya, anak saya bercerita katanya dikata-katai (oleh oknum guru) dengan kata-kata tidak senonoh. Mendengar itu, saya marah, saya langsung mendatangi rumah oknum guru tersebut tapi yang bersangkutan tidak ada di rumah," ujar Dedik, Rabu (4/10/2023).

Karena tidak bertemu dengan oknum guru yang diduga telah melakukan bullying terhadap anaknya, Dedik mengaku lalu berkonsultasi dengan kawan-kawan LSM dan besoknya ke sekolah. Sebenarnya, pihak sekolah sendiri yang minta agar masalah ini diselesaikan dengan baik -baik.

"Waktu itu pihak sekolah juga menawarkan kompensasi. Tapi karena saat itu saya sedang marah, maka semuanya saya serahkan kepada kawan-kawan (LSM) yang mendampingi saya," ujar Dedy.

Terkait kabar LSM dan jurnalis yang diduga melakukan pemerasan hingga puluhan juta, Dedy mengaku tidak mengetahui dan mendengar. "Kalau soal itu, saya tidak mengetahui," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten , Mokh. Muhsin, mengatakan ia tidak pernah memberikan informasi terkait dengan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh orang yang mengaku dari LSM dan jurnalis, seperti kabar yang selama ini beredar.

"Saya tidak pernah memberi keterangan atau informasi terkait adanya dugaan pemerasan tersebut. Jadi sebaiknya, tanya kepada pihak yang memberi keterangan," ujar Muhsin. (uji/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO