SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kinerja Panitia validasi data sisa ganti rugi korban lumpur oleh Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo Sidoarjo (BPLS) dituding lamban dan terkesan molor. Realitas tersebut membuat kesal korban lumpur yang belum dilunasi.
“Selama ini proses validasi yang dilakukan oleh BPLS terkait pemanggilan warga terdampak Lumpur Lapindo terkesan lamban. Betapa tidak, pemanggilan yang diagendakan 300 orang per hari bisa molor berhari-hari. Masa harus nunggu 300 orang itu selesai dulu baru di panggil lagi. 300 orang bisa jadi 3 hingga 4 hari. Nah, kalau begini caranya kapan selesainya pak," ujar Koordinator Korban Lumpur, Machmudah dengan nada kesal, Senin (06/07).
Baca Juga: Pegiat Kebencanaan ini Raih Gelar Doktor
Hal ini, sambung Machmudah, jelas mempengaruhi pencairan dana ganti rugi terhadap warga terdampak. “Ini jelas mengulur-ulur,” ungkanya dengan jengkel.
Untuk itu, Machmudah meminta BPLS secara kontinyu dalam melakukan verifikasi. Selain itu, pihaknya mendesak agar ada penambahan personil untuk verifikasi data. Sebab, pencairan dana ganti rugi yang belum terbayar lunas terus molor.
"Seharusnya kan ada percepatan. Kontinyuitas pemanggilan terhadap warga terdampak juga harus konsisten. Kalau warga belum memenuhi persyaratan bisa digantikan untuk validasi yang lainnya. Kalau bisa panitia juga menambah petugas lagi," tandasnya.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Tuntaskan Sertifikat Aset Korban Lumpur di Porong
Sementara itu, Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo mengatakan validasi dats memang harus didasari kehati-hatian. “Kami meminta agar warga bersabar berganti antrian,” ujarnya.
Untuk warga yang sudah terdaftar namun tidak datang pada waktu itu juga nantinya akan ditunggu hingga hari setelahnya. "Kita tunggu warga menyerahkan berkasnya. Jadi, kalau hari ini (kemarin) ada 300 orang yang sudah terdaftar, cuma ada 250 orang yang datang, maka yang 50 kita tunggu sampai besok," ujarnya. (nni/sho).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News