BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Keluarga Besar Masyayikh Syaikhona Kholil (KBMSK) mengumumkan sikap menghadapi pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2024.
Melalui juru bicaranya, KH. Makki Nasir, Keluarga Besar Syaikhona Kholil menyatakan telah melakukan rapat di Pondok Pesantren Al Kholiliyah An Nuroniyah yang menghasilkan tiga poin keputusan.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Pertama, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir bathin, serta sebagai amal ibadah menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Kedua, berperan aktif mendidik kedewasaan untuk menyadari hak dan kewajiban sebagai warga negara demi tercapainya kemaslahatan bersama.
Dan ketiga, Majelis Masyayikh Keluarga Besar Syaikhona Kholil mengimbau masyarakat tetap menjaga kondusivitas di tengah perbedaan pilihan politik.
Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
"Intinya kami memberikan ruang kepada masyarakat Madura untuk menentukan pilihanya sesuai hati nuraninya masing-masing sebagai bentuk edukasi kedewasaan masyarakat," ujar Kiai Makki Nasir, Jum'at (17/11/2023).
KH. Makki Nasir menegaskan bahwa secara kelembagaan, KBMSK netral, tidak memihak, dan tidak condong paslon mana pun. "Baik pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Probowo-Gibran, atau Ganjar-Mahfud MD," tegasnya.
Senada, KH. Imam Buchori, salah satu Cicit Syaikhona Kholil, menyatakan bahwa secara kolektif atau kelembagaan KBMSK tidak akan mendukung salah satu pasangan calon.
Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
"Tujuannya untuk menjaga kondusivitas warga Madura. Hal ini mengingat di KBMSK sudah ada di berbagai partai politik, pilihan politik individu keluarga besar ada di tiga pasangan," tuturnya.
Sementara KH. Faisol Anwar yang terpilih sebagai Ketua KBMSK secara aklamasi, meminta masyarakat tetap menjaga kondusivitas dan kedamaian selama pelaksanaan pemilu.
"Untuk menjaga persatuan dan kesatuan, dibutuhkan peran aktif masyarakat ikut andil untuk menyukseskan pemilu agar terlaksana secara damai," pungkasnya. (uzi/rev)
Baca Juga: Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News