Jangan Salah Pilih, Berikut Celana yang Seharusnya Digunakan saat Mendaki Gunung

Jangan Salah Pilih, Berikut Celana yang Seharusnya Digunakan saat Mendaki Gunung Ilustrasi.

BANGSAONLINE.com - Di gunung, celana yang digunakan oleh pendaki sangat beragam. Yang paling sering digunakan di antaranya celana cargo, celana training, celana softshell, bahkan ada juga yang mengenakan celana jeans.

Ada banyak jenis celana yang telah diproduksi oleh industri pakaian. Sedangkan setiap konsumen memilih model celana sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.

Baca Juga: Rawan Bencana, Bolehkah Mendaki Gunung di Musim Hujan?

Sama halnya dengan jaket, memilih celana untuk dikenakan saat mendaki gunung tidak bisa sembarangan.

Dari keempat jenis celana di atas, pastinya memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Jadi, mana yang tepat untuk digunakan saat mendaki? Mari kita ulas untuk mengetahui jawabannya.

Celana Cargo

Celana yang memiliki banyak kantong ini biasa digunakan saat seseorang bertugas di lapangan, biasanya disebut PDL atau pakaian dinas lapang. Karena tren perkembangan zaman, celana ini juga biasa digunakan kawula muda karena modelnya yang stylish.

Baca Juga: Cara Packing Carrier, Tak bikin Pegal dan Antibasah Saat Hujan

Kantong yang terdapat pada celana ini juga sangat fungsional untuk membawa banyak barang. Celana cargo biasanya berbahan ripstop nilon, juga ada yang berbahan polyester.

Namun kekurangan dari celana ini jika berbahan ripstop nilon, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kering ketika basah. Bahannya juga cenderung kaku sehingga kurang nyaman untuk digunakan saat berjalan di pegunungan.

Celana Training

Celana training merupakan celana yang cukup familiar karena sering digunakan di sekolah-sekolah ketika olahraga. Celana ini biasanya terbuat dari kain lotto, kain yang lembut dengan ketebalan yang hampir mirip dengan kain katun.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, ini Perbedaan Gunung dan Bukit yang Perlu Diketahui

Walaupun demikian, celana training memiliki kekurangan ketika digunakan saat mendaki. Mengingat cuaca di gunung yang serba tidak menentu, ketika terjadi hujan, kain ini akan terasa berat dan lama untuk kering.

Celana Softshell

Celana shoftshell adalah celana yang sering digunakan para pendaki, biasanya berbahan campuran antara nilon dan polyester sintetis. Memiliki fitur windproof dan waterproof sehingga tahan terhadap terpaan angin dan tidak mudah basah.

Di bagian dalam dilapisi dengan kain fleece yang lembut dan hangat. Selain itu, bahannya yang quick dry juga sangat membantu ketika terkena air. Keunggulan yang terakhir, celana ini sangat ringan sehingga mampu mengakomodasi ketika berjalan di pegunungan.

Baca Juga: 6 Posisi Pendaki Beserta Tugasnya, Anak Gunung Harus Paham Ini

Kekurangan dari celana shoftshell adalah tidak mempunyai banyak kantong seperti celana cargo.

Celana Jeans

Yang terakhir adalah celana jeans. Celana yang sering kita jumpai di perkotaan, modelnya stylish, namun sangat tidak direkomendasikan menggunakan celana ini saat mendaki gunung.

Mengapa? Celana jeans dibuat dari bahan denim, yaitu tekstil katun atau campuran kapas yang cukup kuat.

Baca Juga: Gak Mau Capek Mendaki? Ini Daftar Gunung yang Bisa Dilalui Menggunakan Kendaraan

Bahan denim ini tidak ringan seperti celana gunung pada umumnya. Mungkin masih bisa menahan terpaan angin, namun jika terkena hawa dingin, celana ini cenderung ikut terasa dingin. Jika terkena hujan, celana jeans sangat lama untuk kering, juga akan terasa sangat berat sehingga tidak nyaman ketika berjalan.

Walaupun sangat tidak direkomendasikan, masih banyak yang menggunakan celana jeans ketika hiking, terlebih pendaki pemula yang sering menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO