Masjid Agung An-Nur Pare, Kemegahan Arsitektur Kerajaan Kediri yang Terima Penghargaan Internasional

Masjid Agung An-Nur Pare, Kemegahan Arsitektur Kerajaan Kediri yang Terima Penghargaan Internasional Masjid Agung An-Nur Pare, Kabupaten Kediri. Foto: Muji Harjita/BANGSAONLINE.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - , Kediri setiap Ramadan, menggelar kegiatan rutin. Masjid yang terletak di Jalan Matahari No 2, Kecamatan pare tersebut, berdiri sejak tahun 1970-an.

Saat itu, kondisi masjid ini, biasa saja, hanya saja mampu menampung 300 jamaah saja. Kemudian, pada tahun 1996, mulai dilakukan renovasi menjadi masjid termegah di Kabupaten Kediri, sehingga mampu menampung ribuan jemaah.

Selain itu, Masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah saja, melainkan menjadi pusat syiar Islam di Kecamatan Pare dan Kediri pada umumnya.

Ketua Takmir , Abdul Aziz mengatakan, setiap bulan Ramadan, Masjid ini sudah menggelar ibadah rutinitas seperti Kultum dan buka bersama dengan jamaah dan masyarakat umum.

"Selain itu, kami juga menggelar tadarus usai salat tarawih dan ceramah usai salat lima waktu," kata Abdul Aziz, Minggu (10/3/2024).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Masjid Agung An-Nur dibangun kembali di tanah seluas 4 Hektar pada tahun 1996. Namun sempat terhenti karena krisis moneter pada tahun 1997-1998. Tetapi, pada awal tahun 2001, proses pembangunan masjid ini kembali dilanjutkan, dan akhirnya diselesaikan dengan menelan biaya sekitar Rp200 miliar.

Nama An-Nur sendiri, diambil dari Kyai Nurwahid, salah satu pejuang Islam yang terkenal di Kota Pare, dan dimakamkan di Desa Tulungrejo, Kecamatan pare, Kabupaten Kediri.

Seperti kebanyakan masjid di Indonesia lainnya, arsitektur khas Jawa bisa dilihat pada bentuk masjid, yaitu atap tajug untuk bangunan induknya dan atap joglo untuk bangunan tempat masuk.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO