BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) turun tangan menangani banjir yang merendam pemukiman warga di 2 kecamatan di Kabupaten Bangkalan. Pompa berkekuatan 250 liter per detik dikerahkan untuk mengurangi debit air di wilayah terdampak.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau lokasi banjir di Bangkalan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim BPBD untuk membantu mengatasi luapan air yang menggenangi rumah warga dalam 2 hari terakhir.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Salurkan 258 Beasiswa Prestasi dan 1.342 Bantuan Operasional Pendidikan
"Curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat debit air meningkat. Akibat arus sungai meluap, menggenangi pemukiman warga. Pompa berkekuatan 250 liter per detik dari BPBD Jatim sudah dikerahkan," ungkapnya, Rabu (13/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Adhy didampingi kepala pelaksana BPBD dan Pj Bupati Bangkalan meninjau permukiman warga menggunakan perahu karet. Dapur umum dan posko sudah didirikan untuk memberikan bantuan pada warga terdampak.
Tidak hanya di Bangkalan, lanjut Adhy, banjir juga melanda beberapa kabupaten di Jatim. Di antaranya Sampang, Pamekasan, Bojonegoro, Mojokerto, dan Probolinggo.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
"Khusus di Blega Bangkalan, ke depan akan kami lakukan pelebaran dan pengerukan pada sungai. Supaya bisa menangani banjir yang tiap tahun melanda," ujarnya.
Sementara Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, mengatakan ada 2 kecamatan yang masih tergenang air, yakni Blega dan Arosbaya. Banjir di kedua wilayah itu, disebabkan curah hujan yang tinggi dalam 3 hari terakhir.
"Banjir di Arosbaya dan Blega ini kiriman dari wilayah dataran tinggi yang bersamaan dengan air pasang. Posko tanggap bencana dan dapur umum sudah didirikan 2 lokasi itu," katanya.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Arief menyadari bahwa struktur aliran sungai yang dimiliki memang belum cukup memadai. Pembenahan untuk penanganan jangka panjang sudah direncanakan ke depannya.
"Provinsi sudah menyediakan anggaran untuk memperluas arus induk sungai yang menuju ke arah laut. Jika itu terealisasikan, kemungkinan besar luapan air bisa ditangani," tutupnya. (fat/uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News