BANGSAONLINE.com - Kepergian Suzuki dari MotoGP yang tak terduga pada tahun 2022 memicu tekanan pada promotor kejuaraan motor balap tersebut agar mencari penggantinya.
Salah satu calonnya adalah pabrikan Jerman, BMW, yang selama ini merupakan mitra MotoGP dalam hal safety car. Pabrikan Bavaria itu didorong tidak hanya menjadi mobil resmi MotoGP, namun juga sebagai konstruktor.
Baca Juga: Curhat Dall'Igna Sebelum Putuskan Pilih Marquez: Saya Berubah Pikiran Beberapa Kali
BMW diharapkan dapat menjadi pabrikan keenam di grid kelas utama MotoGP setelah Ducati, Honda, Yamaha, KTM, dan Aprilia.
BMW sendiri selama ini telah turun di WorldSBK, namun hasilnya tidak terlalu memuaskan. Karena itu, BMW baru-baru ini mendatangkan pembalap Turki, Toprak Razgatlioglu, sekaligus mantan juara dunia.
Langkah itu menunjukkan bahwa pabrikan Jerman tersebut kini menjadi lebih agresif dari sekadar formalitas di ajang WorldSBK.
Baca Juga: Quartararo: Yamaha Semakin Tertinggal dari Pabrikan Eropa
Perubahan filosofi ini tak lepas dari kedatangan eksekutif baru yang lebih ambisius di bidang olahraga, Markus Schramm. Pimpinan sebelumnya tidak pernah melihat MotoGP sebagai arena yang tepat untuk mempromosikan produknya.
Namun Markus Flasch, pria yang menjabat CEO BMW Motorrad sejak akhir tahun lalu punya pandangan berbeda. Fokusnya telah berubah, dan mereka kini mempertimbangkan kemungkinan terlibat lebih aktif di ajang lain.
"Saya adalah seorang pendukung motorsport. Sebagai Kepala BMW M, saya memutuskan untuk menggabungkan BMW M dengan BMW Motorsport. Saya yakin bahwa motorsport yang baik dapat berkontribusi pada kekuatan merek dan antusiasme dalam komunitas merek," jelas Flasch dalam pernyataannya kepada portal Motorrad, seperti yang dilaporkan oleh Motorsport.com edisi Jerman.
Baca Juga: Ducati Umumkan Perpanjangan Kontrak Bagnaia, Segini Perkiraan Bayarannya
Kedatangan Markus Flasch bisa merubah pendekatan BMW pada dunia balap. Sebab, WSBK bisa menjadi terlalu kecil untuk ambisinya.
"Kami tentu saja mengamati dengan seksama bagaimana perkembangan World Superbike Championship sebagai sebuah format dan apakah itu cocok untuk kami dalam hal pilihan sirkuit, kalender, lapangan, dan teknologinya," ujarnya.
Dengan kalender yang sedikit dan jarak tempuh yang jauh, beberapa pabrikan mulai mempermasalahkan format WorldSBK. Hal itu dilihat oleh BMW sebagai peluang untuk beralih ke MotoGP. Apalagi, baru-baru ini BMW setelah mengumumkan penambahan staf balap.
Baca Juga: Juni 2023, Ditlantas Polda Metro Jaya Gelar Street Race
Pertimbangkan MotoGP
"Kami juga fokus untuk memutuskan apakah ini (SBK) akan tetap menjadi satu-satunya komitmen, bersama dengan kejuaraan ketahanan dunia dan IDM. Atau apakah kami juga akan memilih format lain," ucap Markus Flasch.
Terkait penambahan staf untuk divisi olaharaga, Flasch menjelaskan bahwa kejuaraan Superbike bukanlah satu-satunya pilihan bagi BMW.
Baca Juga: Mario Aji Jadi Duta Pramuka, Khofifah: Jadi Energi Baru saat Balapan di Laga Moto3 GP Seri 6
"BMW M telah menjadi mitra MotoGP selama bertahun-tahun. Sebagai kepala BMW M, saya telah menghadiri semua balapan, saya tahu orang-orang yang bertanggung jawab dan kami adalah merek yang hadir di sana," ujarnya.
"Tapi, itu jelas harus masuk akal bagi kami, dan itulah mengapa kami melihatnya dengan hati-hati. Saya tidak akan mengesampingkan hal itu," pungkasnya.
BMW bisa saja turun ke MotoGP pada tahun 2027 saat perubahan regulasi dilaksanakan. Masuknya pabrikan yang bermarkas di Munich di Kejuaraan Dunia MotoGP tampaknya bakal menjadi nyata.
Baca Juga: 4 Alasan Alex Marquez Kembali Tampil Mengesankan di MotoGP 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News