MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto yang tiap harinya menjadi pangkalan mahasiswa kuliah tiba-tiba dibanjiri massa. Mereka datang dari berbagai daerah Kabupaten Mojokerto.
Mereka masuk ke masjid kampus KH Abdul Chalim yang terletak di antara bangunan-bangunan besar di lingkungan kampus UAC di Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024) malam.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 7.000 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Ternyata mereka mengikuti acara buka bersama dengan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., dan putra sulungnya, Muhammad Al-Barra (Gus Barra), Wakil Bupati Mojokorto yang kini calon Bupati Mojokerto.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Foto: MMA/ BANGSAONLINE)
Yang menarik, mereka pulang tidak dengan tangan hampa. Tapi mendapat bingkisan beras, sarung, dan uang transport Rp 100 ribu. Yang membagikan sedekah bingkisan Gus Barra sendiri kepada ribuan massa yang terus membanjiri kampus UAC hingga waktu salat taraweh.
Baca Juga: Mubarok Bersholawat Dihadiri Ribuan Warga, Gus Barra Targetkan Menang Mutlak
“Acara ini memang kita lakukan setiap bulan Ramadhan,” tutur Gus Barra.
Tak tanggung-tanggung. Gus Barra dalam beberapa hari di bulan suci Ramadhan ini membagikan 8.663 bingkisan. Itu berarti 8.663 orang atau warga Mojokerto tercover bantuan sosial yang nilainya cukup besar. Dan dana itu murni berasal dari uang pribadi Kiai Asep, sang abah. Bukan dari pemerintah.
Otomatis kampus UAC yang sehari-harinya terkenal sebagai pusat akademis dan keilmuan berubah menjadi pusat bantuan sosial.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Kata seorang kiai, Bara itu singkatan dari Bara Barokahi Rakyate,” kata Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanaul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto saat memimpin doa acara buka bersama ribuan warga Mojokerto.
(Warga Mojokerto yang hadir dan mendapat bingkisan Ramadhan dari Gus Barra, Kamis (28/3/2024). Foto: MMA/ BANGSAONLINE)
Gus Barra memang tokoh muda NU sangat fenomenal di Mojokerto. Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim itu bukan hanya punya jaringan luas, tapi juga punya modal sosial sangat kuat.
Baca Juga: Dilaporkan Tim Ikfina ke Bawaslu, Kiai Asep: Saya Mundur dari ASN karena Masuk TKN Prabowo
Apalagi ia juga cucu KH Abdul Chalim, salah satu kiai pendiri NU yang tahun lalu dikukuhkan sebagai pahlawan nasional. Tak aneh jika Gus Barra sangat digandrungi warga Mojokerto.
Pierre Bourdieu, sosiolog sekaligus filsuf yang terkenal komitmennya sebagai “intelektual publik” mendefinisikan modal sosial adalah keseluruhan sumber daya, baik yang aktual maupun yang potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap didasarkan pada saling kenal dan saling mengakui.
Salah satu unsur modal sosial adalah kepercayaan, tumbuhnya sikap saling percaya antar individu dan antar institusi dalam masyarakat.
Baca Juga: Pasangan Mubarok Dinilai Tampil Gemilang di Debat Pamungkas Pilbup Mojokerto 2024
Unsur modal sosial lainnya adalah kohesivitas, yaitu adanya hubungan yang erat dan padu dalam membangun solidaritas masyarakat; di samping kemauan baik, rasa bersahabat, saling simpati, serta hubungan sosial dan kerja sama yang erat antara individu dan keluarga yang membentuk suatu kelompok sosial.
Gus Barra masuk dalam kategori tokoh muda yang memiliki modal sosial seperti yang didefinisikan Pierre Bourdieu itu. Alumnus Unviversitas Al-Azhar Mesir itu tidak hanya memiliki banyak kelompok pendukung tapi juga memimpin berbagai organisasi sosial keagamaan.
Di antaranya Ketua PC GP Ansor Mojokerto, Ketua Alumni Organisasi Internasional Al-Azhar Jawa Timur, di samping Ketua Yayasan Amanatul Ummah yang membawahi Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Universitas KH Abdul Chalim.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Karena itu tim Gus Barra optimistis menang telak dalam Pemilihan Bupati Mojokerto 2024. Kiai Asep juga optimis Gus Barra menang.
“Asal panjenengan semua jujur,” kata Kiai Asep kepada ribuan warga yang hadir. Mereka adalah para relawan Gus Barra yang telah terstruktur dan terkordinasikan dengan baik.
(Para ibu-ibu yang hadir dan mendapat bingkisan Ramadhan dari Gus Barra, Kamis (28/3/2024). Foto: MMA/ BANGSAONLINE)
Baca Juga: Paslon Mubarok Hadir Bantu Warga Krisis Air Bersih di Desa Manduro Ngoro
Di depan ribuan warga Mojokerto itu Kiai Asep menegaskan ingin mengembalikan kejayaan Majapahit, jika Gus Barra jadi Bupati Mojokerto.
“Akan kita bangun Islamic Centre, stadion, dan semua jalan akan kita cor sampai ke pelosok,” tegas Kiai Asep.
Selain itu, Kiai Asep juga akan melakukan bedah rumah untuk rumah yang tak layak huni. Nah, khusus bedah rumah ini, Kiai Asep akan membiayai dengan uang pribadi.
Baca Juga: Pilbup Mojokerto, Puluhan Ribu Warga Semarakkan Kampanye Dialogis Paslon Nomor 2 Mubarok
“Dari mana uangnya? Dari uang saya pribadi,” kata ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. “Pokoknya Mas Bara menang,” tambahnya.
Kiai Asep juga mau memajukan sekolah-sekolah negeri Mojokerto, di samping memperkuat sekolah-sekolah swasta. Ia mengaku prihatin terhadap kondisi sekolah di Mojokerto, baik yang negeri maupun swasta. Apalagi sekarang bosda sudah tak ada.
Menurut dia, kualitas sekolah negeri Mojokerto - seperti SMAN - jauh sekali dibanding dengan kualitas sekolah Amanatul Ummah.
“Di Amanatul Ummah 280 santri diterima perguruan tinggi negeri lewat SNBP, 31 santri diterima di kedokteran,” kata Kiai Asep. SNBP adalah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.
Karena itu, tegas Kiai Asep, jika Gus Barra menang, kualitas sekolah-sekolah di Mojokerto akan disetarakan dengan sekolah di Amanatul Ummah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News