"Dia tidak akan mengeluarkan darah itu di luar. Ini bisa artinya bisa jatuh, tumpuannya tidak langsung di kepala yang membentur ke dasar lantai itu, bisa jadi kondisi badan dulu yang jatuh," katanya.
Menurut Anton, pihaknya masih menunggu keluarga korban datang ke Malang untuk meminta kesediaan autopsi.
"Atau cukup keterangan dari dokter kemudian melaksanakan visum jenazah luar, indikasi itu bisa tergambarkan ya kemungkinan jatuh dari atas, nanti kita menunggu hasil dari dokter forensik RSSA," katanya.
Anton juga menerima pengakuan dari kedua temannya bahwa mereka saling kenal sejak 2021. Sebelumnya, korban juga pernah mengungkapkan kepada dua temannya itu, bahwa ingin mengakhiri hidupnya.
"Terus akhirnya dikasih masukan, saran, akhirnya tidak dilakukan," katanya.
Anton mengutarakan, bahwa korban sempat mengabari ke temannya untuk ke Malang dan menginap di salah satu hotel di daerah Lowokwaru pada Sabtu (4/5/2024).
"Nah, Senin sekitar jam 6 sore 18.00 (korban) sudah pamit, dihubungi lagi enggak bisa," katanya.
Diketahui, korban juga meninggalkan surat di rumahnya yang berada di Jakarta. Dalam surat tersebut, korban menyampaikan ingin mengakhiri hidupnya di Malang.
"Surat itu ditinggalkan di rumahnya di Jakarta, dikirimkan penyidik ke sini, dia pamit lah, dia sudah pengen mengakhiri hidupnya di Malang," pungkasnya. (dad/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News