Warga Jenu Masih Was-Was, Khawatir Tangki BBM Pertamina di Tuban Bocor Lagi

Warga Jenu Masih Was-Was, Khawatir Tangki BBM Pertamina di Tuban Bocor Lagi Warga Desa Tasikharjo mendapat pemeriksaan dari tim medis saat berada di tenda pengungsian.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Meski sudah kembali ke rumah masing-masing dari tempat pengungsian, namun hingga kini warga , Kecamatan Jenu, Kabupaten , masih khawatir peristiwa bocornya tangki BBM terjadi lagi.

Kekhawatiran itu diungkapkan Kades Tasikharjo, Damuri. "Warga masih was-was dan khawatir muncul bau gas lagi saat malam hari atau jam tidur," ujar Damuri saat dikonfirmasi wartawan.

Tasikharjo merupakan desa yang paling dekat dengan perusahaan distribusi BBM milik . Untuk itu, Damuri meminta agar segera menangani secara permanen kebocoran agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

"Kami juga belum mendapat informasi detail dari Fuel Terminal (FT) PT. terkait penyebab kebocoran bahan bakar minyak tersebut," ungkap Damuri.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD , Sudarmaji, menyampaikan akibat kebocoran tangki minyak tersebut ada 5 warga yang dilarikan ke Puskemas Jenu. Mereka berasal dari dan Desa Remen.

"Ada 5 orang, 3 orang sudah lepas oksigen dan 2 orang lagi masih memerlukan bantuan oksigen," ucap Sudarmaji.

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel, dan CSR Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan FT telah gerak cepat menangani oil spill yang terjadi pada Senin dini hari pukul 02.00 WIB.

Diketahui, salah satu tangki yang mengalami oil spill ialah produk Pertamax.

Menurutnya, masalah tersebut bisa ditangani dengan cepat karena Fuel Terminal memiliki sistem auto protection untuk melokalisir oil spill di dalam area sekitar tangki.

"Penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truck dan oil absorbant," kata Ahad.

Guna mengantisipasi beberapa hal, warga sekitar terminal telah dievakuasi untuk mengamankan dari adanya paparan uap BBM. Meskipun jarak sebenarnya cukup jauh dan berbatasan dengan sawah.

Sedangkan, untuk penyebab dan jumlah, lanjut Ahad, masih proses identifikasi dikarenakan sampai saat ini tim berfokus pada penanganan di lokasi.

"Atas kejadian ini, stok dipastikan aman dan tidak terdapat gangguan penyaluran BBM ke SPBU di ," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga dibuat panik lantaran mencium bau gas menyengat sekira pukul 02.00 WIB, Senin (10/6/2024) dini hari.

Warga pun berhamburan keluar rumah untuk mencari tahu penyebabnya. Ternyata bau tersebut berasal dari bocornya tangki milik PT Fuel Terminal (FT) yang terletak di .

Kepastian itu diapat setelah beredar informasi dari grup pesan WhatsApp dan speaker masjid. Dalam pengumuman melalui speaker masjid, seluruh warga diminta meninggalkan rumah dan mencari tempat yang aman dari bau gas menyengat itu.

"Setelah mendengar woro-woro dari grup WA maupun pengeras speaker masjid, saya bersama keluarga langsung mengungsi ke tempat aman. Info dari Pak Kepala Desa disuruh mengungsi ke lapangan desa tetangga, yaitu Lapangan Purworejo," kata Narti, warga Dusun Plaosan, saat, berada di tenda pengungsian.

Setelah adanya informasi kebocoran gas, para warga, khususnya di Dusun Plaosan dan Boro, langsung menuju tempat pengungsian.

Tercatat ada 1.500 warga yang mengungsi ke Lapangan Brangkal, . Lalu, sekitar 500-an orang mengungsi ke rumah kerabatnya yang tersebar di desa tetangga, yaitu Desa Remen, Sumurgeneng, Wadung, Mentoso. Bahkan juga ada yang mengungsi ke wilayah Kota . (wan/rev)

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO