Jalur Pendakian Dibuka, Semeru Layaknya Pasar

Jalur Pendakian Dibuka, Semeru Layaknya Pasar

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Jalur pendakian resmi dibuka kembali oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TBTS) karena jumlah pendaki yang tertahan di Pos Cek Poin Pendakian di Desa Ranu Pane jumlahnya terus bertambah. Saking banyaknya, pos tersebut sampai seperti pasar.

"Jalur pendakian terlalu padat, sehingga ramai seperti layaknya pasar saja. Bagi kami pendaki, yang sangat diharapkan adalah kesunyian sehingga alam terlihat natural. Kalau ramai seperti ini, mendaki Semeru layaknya berkeliling pasar saja. Sehingga kurang asyik lagi," demikian ungkap Yuswanto, pendaki asal Lumajang.

Baca Juga: Tingkatkan PAD, Bunda Indah Optimalkan Destinasi Wisata Lumajang

"Sampai pagi tadi, 300 lebih pendaki yang telah berkumpul di Pos Cek Poin Resrot TNBTS di Desa Ranu Pane, kami izinkan untuk melakukan pendakian setelah melakukan registrasi," kata DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS seperti dilansir suarasurabaya, Jumat (14/8).

Dalam proses registrasi yang dilakukan petugas Resort TNBTS, seluruh pendaki kembali ditekankan untuk mematuhi peraturan pendakian. Terutama batas pendakian sampai titik Kalimati saja.

"Hal ini dituangkan dalam surat pernyataan yang dibuat dan ditanda-tangani pendaki sendiri. Jika dilanggar, maka untuk kesekian kalinya kami ingatkan, resikonya ditanggung sendiri," paparnya.

Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru

Untuk kuota pendakian, hari ini Balai Besar TNBTS masih membatasi 500 orang saja yang dizinkan naik. Namun mulai Sabtu (15/8) hingga Selasa (18/8), kuota pendakian akan ditambah menjadi 1.000 pendaki perharinya." Kuota kami tambah menjadi 1.000 pendaki hanya 4 hari saja," pungkas Ayu Dewi Utari.

Dengan dibukanya kembali jalur pendakian Semeru, ditambahkan Ahmad Susdjoto Kepala Bidang Pengelolaan wilayah II TNBTS di Kabupaten Lumajang, hal itu berarti rencana pelaksanaan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 tetap digelar di 3 titik berbeda. Di antaranya di Kalimati, Ranu Kumbolo dan Ranu Pane.

"Pendaki kami larang untuk menggelar upacara 17 Agustusan di Puncak Mahameru. Kami sangat mengimbau agar pendaki mematuhinya, karena sebelumnya sudah ada kecelakaan yang menyebabkan pendaki asal Sukabumi bernama Dania Agustina Rahman meninggal dunia. Ini yang wajib diperhatikan pendaki, agar mematuhi rekomendasi batas pendakian yang kami tetapkan," urai Ahmad Susdjoto.

Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

Bahkan, Yuswanto juga menyampaikan, di momen-momen tertentu ada pedagang makanan dan buah segar yang berjualan di sepanjang jalur pendakian." Saya sendiri juga aneh melihat ada pedagang nasi bungkus di Ranu Kumbolo. Bahkan, pernah sampai di titik Kalimati. Harganya perbungkusnya Rp15 ribu," terangnya.

Dalam kondisi seperti itu, Yuswanto menyatakan, jika pendakian Semeru akan lebih menantang jika dilakukan di luar momen-momen khusus. Pasalnya, semakin sepi pendaki naik, maka pendakian akan semakin mengesankan.

"Kalau sepi, seolah kita leluasa di Ranu Kumbolo atau di Kalimati. Kalau padat seperti in, ada puluhan, bahkan ratusan tenda di seputaran Ranu Kumbolo. Jadinya ya seperti perkampungan saja," ujar Yuswanto. (ssn/ros) 

Baca Juga: Kunjungi Puncak B29 Lumajang, Pj. Gubernur Adhy Ajak Wisatawan Nikmati Keindahan Negeri di Atas Awan

Sumber: suarasurabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penendang Sesajen Semeru Berhasil Ditangkap':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO