Isyarat Langit Mbah Hasyim: Ada Daging Babi di Muktamar NU

Isyarat Langit Mbah Hasyim: Ada Daging Babi di Muktamar NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari

BANGSAONLINE.com - Sepulang dari Muktamar NU ke-32 di Makassar seorang kiai sepuh mengaku bermimpi bertemu Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di sebuah lapangan luas. Mbah Hasyim – demikian warga NU memanggil Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari - tampak senyum bahagia karena di lapangan itu berkumpul ribuan bahkan jutaan warga NU.

Namun tiba-tiba –Mbah Hasyim– seperti dikutip Tebuireng.org - heran mengapa dirinya diabaikan. Mbah Hasyim yang juga pendiri Pondok Pesantren Tebuireng itu sama sekali tak dihiraukan. Mereka malah berpaling dari Mbah Hasyim dan berebut sesuatu di tengah lapangan.

Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan

Dengan segera Mbah Hasyim menuju pusat perhatian itu. Betapa kecewa Mbah Hasyim ketika tahu bahwa yang menjadi rebutan itu adalah “daging babi”. Astaghfirullah wa na’udzubillah.

Penulis merupakan pihak ke-3 yang mendengar cerita itu, bukan mendengar langsung dari sang kiai yang bermimpi. Meski demikian penulis menjadi penasaran hingga menelusuri kisah-kisah lainnya.

Ternyata banyak Ketua PWNU dan PCNU yang menuturkan bahwa peristiwa memalukan itu memang terjadi dalam Muktamar NU di Makassar.

Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU

Menurut mereka, pemilihan Ketua Umum PBNU yang seharusnya dilaksanakan malam hari ditunda pada keesokan hari. Ternyata, penundaan itu sengaja dilakukan agar para tim sukses mereka ada waktu dan leluasa melakukan menyuapan terhadap muktamirin. Pada malam hari menjelang pemilihan itu, uang bermobil-mobil mengalir ke peserta muktamar. Suara muktamirin pun beralih, sehingga mereka menang dan memimpin PBNU.

Prof Dr KH Tolhah Hasan pun berkisah tentang peristiwa nista di Muktamar NU Makassar. Menurut dia, Muktamar NU di Makassar adalah Muktamar NU paling buruk sejak NU didirikan. Karena sarat kepentingan politik dengan diwarnai riswah atau money politics.

Bahkan, secara terang-terangan, KH Jamaluddin Al Hariri, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Probolinggo mengaku ditelepon seorang tak dikenal saat berada di arena Muktamar NU Makassar. Orang itu menghampiri Kiai Jamaluddin dengan memberi amplop tebal yang berisi sekitar Rp 10 hingga 15 juta-an. Kiai Jamaluddin diminta memilih calon Rais Am dan Ketua Umum PBNU yang ditentukan, tapi dengan tegas beliau menolak ajakan curang orang itu. (Baca juga: Ini Cerita Rais Syuriah PCNU Probolinggo saat dirinya Coba Disuap di Muktamar NU Makasar)

Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?

Jadi mimpi kiai sepuh di atas nyata. “Daging babi” yang dimaksud tak lain adalah uang dalam amplop yang jelas-jelas haram. Organisasi yang dihuni alim ulama panutan umat, ternyata penuh permainan uang di dalamnya. Penulis sadar, fakta ini tidak pantas untuk ditulis karena “pahit”. Namun, kalau borok atau bisul dibiarkan terus membusuk niscaya NU semakin terpuruk.

Lalu bagaimana dengan Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang. Ternyata lebih parah. Salah satu sahabat karib KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) asal Jakarta bernama Haji Sulaiman, mengaku mendapat pesan dari Gus Dur lewat mimpi untuk mengunjungi kediamannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris PWNU DKI, Masyamsul Huda, yang merupakan rekan Haji Sulaiman. Saat itu Masyamsul Huda bertemu dengan Haji Sulaiman saat berada di makam Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur. Haji Sulaiman menceritakan, dalam mimpinya Gus Dur memintanya datang ke rumahnya.

Baca Juga: Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya

"Awalnya saya ziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari, beberapa langkah saya foto kata-katanya (relief di dinding dekat makam), tiba-tiba saya dipeluk seseorang, ternyata dia Haji Sulaiman, dia sahabat karibnya Gus Dur. Semua orang tahu seperti apa dia di hadapan Gus Dur. Saya tanya kenapa dia di Jombang, dia menjawab 'ane mimpi diminta Gus Dur ke sini. Saya diminta Gus Dur datang ke sini lewat mimpi. Dia (Gus Dur) bilang, ji, ke rumah saya dong, bantu-bantu saya dong betulin rumah. Rumah saya sudah rusak parah nih'," terang Masyamsul kepada wartawan di alun-alun Jombang, Selasa (4/8/2015).

Menurut Huda, mimpi Haji Sulaiman itu adalah isyarat bahwa Gus Dur tidak suka dengan pelaksanaan Muktamar di alun-alun Jombang yang amburadul itu. (Baca juga: "Muktamar Jombang, Muktamar Terburuk Sepanjang Sejarah")

"Bisa jadi itu isyarah Gus Dur enggak suka dengan muktamar ini. Kita diminta menahan diri. Seharusnya tak menunjukkan langkah bukan ala NU, nah ini memprihatinkan. Semoga ini jadi instrokpeksi menjadi telaah, apa yang dilakukan kemarin itu benar-benar tak terulang lagi. Jangan sampai, paling tidak mbok ya kita semua menjaga rumah kita, tidak dirusak oleh kita sendiri," terangnya.

Baca Juga: Satu Abad Nahdlatul Ulama, Eri Cahyadi Ingin Surabaya jadi Tuan Rumah Muktamar NU ke-35

Huda menambahkan sangat tidak pantas perilaku seorang muktamirin yang mengungkapkan kata-kata kotor kepada kiai sepuh. "Jaga sikap jaga akhlak, kalau dilanjutkan yang rugi NU yang rusak NU, anda boleh jadi siapa saja yang penting tidak merusak NU," tandasnya.

Seperti diketahui, kericuhan yang terjadi di tengah sidang pleno I tentang Tata Tertib Muktamar NU ke-33 menjadi sorotan berbagai pihak. Para pendukung Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) memaksakan kehendak lewat berbagai cara untuk mempertahankan KH Said Aqil Siroj.

Bahkan salah seorang peserta Muktamar ditendang karena mengungkap suap Rp 20 juta bagi yang mendukung AHWA. Akibatnya sidang ricuh. Bahkan Panitia membentak-bentak kiai yang sudah sepuh karena menolak mengisi formulir AHWA saat registrasi. (dari berbagai sumber)

Baca Juga: Muktamar NU, Yahya Staquf, Birahi Politik, dan Sandal Tertukar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO