"Kami tetap menduga kematian korban tidak wajar karena terdapat bekas goresan kuku dan bekas seretan. Artinya, seakan terduga korban diseret sebelum meninggal," ujarnya.
Nurul menambahkan, berdasarkan pengakuan keluarga korban dan masyarakat, bahwa Siti Nur Aisyah tidak mempunyai historis penyakit sebelum meninggal dunia.
"Soal cerita dari keluarga korban kami tidak bisa membuka secara panjang lebar di permukaan umum, karena masih sedang diproses oleh kepolisian," imbuhnya.
Pantauan di lokasi, proses pembongkaran kuburan korban oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim dan jajaran Satreskrim Polres Sampang berjalan selama 4 jam. Sementara hasilnya akan dibuka dua pekan mendatang.
Spesialis Forensik Polda Jatim, Dr. Tutik Purwanti, mengatakan bahwa ekshumasi kali ini berdasarkan permintaan dari Tim Penyidik Satreskrim Polres Sampang.
"Untuk jalannya ekshumasi berjalan lancar, tidak ada kendala sama sekali," ujarnya.
Dr. Tutik Purwanti
Hanya saja, pihaknya belum bisa langsung menyampaikan hasil autopsi. "Hasilnya nanti saya sampaikan ke Tim Penydik Satreskrim Polres Sampang, " pungkasnya. (tam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News