JEMBER (bangsaonline)-Ratusan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, mendatangi Kantor Kecamatan Silo, kemarin (14/4/2014). Mereka mengaku kecewaa dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) pada Tanggal 9 April lalu yang dinilai sarat akan kecurangan.
Pasalnya, di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di desa tersebut, tepat pada pukul 09.00 WIB, sudah mengalami kehabisan surat suara. Akibatnya, banyak warga yang datang ke TPS tidak bisa mencoblos untuk menyalurkan hak suaranya. Dengan adanya persoalan ini, massa menuntut untuk dilakukan pemilihan ulang.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Salah seorang perwakilan dari warga, Hasan Afandi menerangkan, dirinya dan sejumlah warga lainnya melakukan aksi demonstrasi di Kantor Kecamatan Silo karena khawatir terjadi kecurangan akibat adanya dugaan mobilisasi massa yang dilakukan oleh petugas dari Penitia Pemungutan Suara (PPS).
Lebih lanjut Hasan Afandi menjelaskan, disalah satu TPS di desa mereka, yakni TPS 3 di Dusun Curah Manis, dan Desa Sidomulyo, sekitar pukul 09.00 WIB, surat suara yang tersedia berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah habis.
''Akibatnya, sejumlah warga tidak bisamencoblos. Agar warga tetap bisa menyalurkan hak suara mereka, maka petugas PPS memerintahkan mereka untuk pindah ke TPS lain, yang ada di Desa Sidomulyo, seperti TPS 4, 7, 8 dan 9,'' katanya.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Namun, lanjut Hasan Afandi, ketika warga mencoba menanyakan alasan mengapa sampai terjadi peristiwa seperti itu, anggota PPS tidak bisa memberikan penjelasan yang pasti. Sehingga mereka tetap menuntut untuk dilakukan pemilihan ulang di seluruh TPS yangdi Desa Sidomulyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News