BKPSDM Gresik Gelar Uji Kompetensi ASN dan Luncurkan Program Gapura

BKPSDM Gresik Gelar Uji Kompetensi ASN dan Luncurkan Program Gapura Kepala BKPSDM Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo (berdiri) saat memantau para ASN yang ikut uji kompetensi. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gresik terus meningkatkan kualitas agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang semakin baik.

Setelah melakukan uji kompetensi terhadap 2.000 pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat pelaksana atau setara di lingkup pemerintah daerah setempat, BKPSDM Gresik sekarang melakukan pengembangan kompetensi .

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

"Pengembangan kompetensi di lingkungan ini sebagai tindak lanjut dari assessment," kata Kepala BKPSDM Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo, kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (8/10/2024).

Ia menyampaikan, salah satu terobosan BKPSDM Gresik dalam pengembangan kompetensi adalah dengan meluncurkan program gerbang pengembangan kompetensi menuju smart atau Gapura.

"Program Gapura ini tengah kami galakkan untuk mewujudkan yang smart (cerdas) sehingga bisa menghasilkan kinerja yang makin baik untuk mewujudkan program-program ," ucap mantan Kepala DPMPTSP Gresik ini.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Sebelumnya, kata Agung, BKPSDM Gresik menggelar uji kompetensi . Kegiatan bertajuk Penilaian Kompetensi 2024 mendapat perhatian dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) lantaran jumlah peserta merupakan yang paling banyak di tingkat pemerintah daerah di Indonesia.

Menurut dia, uji kompetensi yang digelar merupakan salah satu proses penting dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur negara.

"Uji kompetensi untuk memastikan bahwa setiap di lingkungan memiliki kompetensi yang diperlukan guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.  tak hanya pekerja di pemerintahan, tapi juga pelayan masyarakat yang harus bekerja profesional, integritas, dan punya dedikasi tinggi," paparnya.

Baca Juga: Elemen Masyarakat Jatim Dukung Putusan MK soal Netralitas ASN dan Polisi dalam Pilkada 2024

Dikatakan olehnya, dari 2.000 yang mengikuti uji kompetensi, terdiri dari 555 orang pejabat Administrator, 742 pejabat pelaksana, dan 703 orang pejabat pengawas. Kendati demikian, jumlah tersebut masih jauh dari jumlah di Kota Pudak yang mencapai 8.971 .

"Baru sekitar 22 persen dari total di lingkungan yang ikut uji kompetensi. Target kami 2-3 tahun ke depan semua di lingkungan sudah mengikuti uji kompetensi," tuturnya.

Ia menambahkan, uji kompetensi tidak menjadi ajang kompetisi antarsesama, namun sebagai upaya dalam rangka pemetaan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap .

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Diharapkan uji kompetensi bisa terus dilakukan sesuai kebutuhan organisasi dan perkembangan zaman. Sebab di era digitalisasi seperti saat ini, tuntutan terhadap semakin besar. dituntut untuk mampu bekerja lebih cepat, lebih efektif, dan lebih inovatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," sebutnya.

Dalam uji kompetensi, lanjut Agung, ada sejumlah aspek dalam penilaian, seperti aspek teknis, manajerial, dan perilaku saat menjalankan tugas. Juga karakter, seperti ketekunan, kejujuran, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim, sehinggga para peserta diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya, tetapi tetap mengedepankan integritas.

"Dalam penilaian ini, yang paling penting adalah sikap jujur dan percaya diri. Karena kompetensi tanpa integritas tidak akan memberikan dampak yang positif bagi organisasi maupun masyarakat," pungkasnya. (hud/mar)

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO