TULUNGAGUNG,BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung, Moh Lutfi Burhani, menekankan pentingnya peran media dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024.
Menurutnya, media memiliki andil besar dalam menyebarkan informasi yang mendalam dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tahapan-tahapan pemilu.
Baca Juga: Bawaslu Tulungagung Temukan Ratusan Pelanggaran APK di Pilkada 2024
“Media adalah kunci dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada. Dengan dukungan media, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat mengenai setiap proses pemilihan. Tanpa peran aktif media, informasi yang sampai kepada masyarakat akan sangat minim,” jelasnya saat menyampaikan paparan materi pada kegiatan sosialisasi tahapan pilkada di kantor PWI Tulungagung pada, Jumat (11/10/2024).
Selain itu, Lutfi menyoroti peran media sebagai alat kontrol dalam mengawasi pelaksanaan pemilu oleh KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ia mengakui bahwa media harus lebih proaktif dalam mengawal proses pemilu, terutama dalam memastikan transparansi dan integritas setiap tahapan.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Mojokerto Terima 11 Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu, 1 Perkara Ditangani Kejari
“Kami membutuhkan media untuk ikut serta mengawasi jalannya pemilu. Dalam beberapa kesempatan, mungkin ada kekeliruan yang terjadi, dan di sinilah media berperan penting dalam memberikan kontrol terhadap pelaksanaan pemilu,” tambah Lutfi.
Tidak hanya media, ia juga mengajak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) untuk ikut berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pesta demokrasi ini.
Menurutnya, semua pihak yang memiliki peran di masyarakat harus aktif dalam mengajak warga untuk tidak golput dan menggunakan hak pilih mereka pada 27 November mendatang.
Baca Juga: Alasan Bawaslu Kabupaten Blitar Hentikan Penanganan Laporan Bagi-bagi Sembako Pasangan Rijanto-Beky
“Kami berharap partisipasi masyarakat bisa mencapai lebih dari 80 persen pada Pilkada 2024 ini, lebih tinggi dibandingkan pilkada sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 70 persen,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung, Wiwieko Dharmaningrum, dalam paparannya menyatakan bahwa berdasarkan data yang dimiliki, potensi pemilih yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilkada 2024 cukup tinggi. Ia mengungkapkan, jika pemilihan dilakukan saat ini, partisipasi pemilih diperkirakan hanya berada di angka sekitar 50 persen.
“Itu data yang kita kumpulkan dari berbagai sumber terpercaya di Tulungagung. Namun, masih ada waktu hingga November untuk meningkatkannya. Saat ini, banyak masyarakat, terutama mahasiswa yang berada di luar kota, sudah tidak terlalu peduli dengan pelaksanaan Pilkada. Tentu ada faktor lain yang juga mempengaruhi," ujar Wiwieko.
Baca Juga: GERTAP Laporkan Cawabup 02 dan Kades di Pasuruan ke Bawaslu, Apa Perkaranya?
Dengan berbagai upaya dari KPU, media, dan organisasi masyarakat, diharapkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 dapat meningkat signifikan, sehingga menghasilkan pemimpin daerah yang benar-benar dipilih oleh mayoritas warga Tulungagung. (fer/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News