LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Lumajang nomor urut 02, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah, blak-blakan membeberkan secara detail program unggulan yang akan ditawarkan kepada masyarakat, yakni Dana Dusun.
Dalam podcast bersama Agus Setiawan, ia menyampaikan Dana Dusun adalah program pembangunan yang dimulai dari dusun dan belum pernah dilakukan oleh bupati periode sebelumnya.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
“Saya ingin membangun Lumajang dari dusun. Biasanya pembangunan itu dari kota atau desa. Saya menganggap dusun ini adalah bagian terpencil dari pemerintahan. Kalau kita membangun dari dusun, maka masalah di masyarakat akan terselesaikan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (31/10/2024).
Menurut dia, terdapat banyak permasalahan di masyarakat yang bisa diselesaikan, bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga masalah pendidikan hingga sosial.
Ditegaskan olehnya, ada 6 standar minimal pelayanan yang harus diselesaikan melalui Dana Dusun, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perumahan dan permukiman, kamtibmas, dan sosial.
Baca Juga: Wujudkan Kondusivitas Jelang Pilkada 2024, KKD Jatim Gelar FGD Pengamanan Ruang Digital
"Dalam pendidikan misalnya, Dana Dusun ini bisa untuk menyelesaikan masalah anak putus sekolah (DO) atau yang belum pernah sekolah. Lumajang peringkat 7 di Jawa Timur jumlah anak DO dan tidak sekolah ada 4.000 anak yang tidak sekolah," katanya.
"Jika DO karena masalah jarak rumah ke sekolah, ada dana ojek yang diambil dari Dana Dusun. Tukang ojeknya bisa orang tuanya sendiri atau keluarga, nanti kita bayar. Kemudian Dana Dusun juga bisa untuk mengatasi masalah lainnya, misalnya untuk membantu yang sakit, dan rehab rumah tak layak huni. Karena kadang jika menunggu Kades, anggarannya terbatas,” imbuhnya.
Setelah 879 dusun di Lumajang memperoleh Dana Dusun, ia menegaskan tidak ada daerah yang tidak tersentuh pembangunan, dan detiap tahunnya per dusun akan mendapat Rp100 juta, bisa lebih.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Untuk merealisasikan program ini dibutuhkan Rp88 miliar per tahun.
"Dari mana anggarannya? Sebenarnya Dana Dusun ini sudah bisa dicukupi dari Dana Alokasi Umum (DAU). Nanti kan ada juga pokir dewan, atau dari provinsi, juga ada program dari OPD,” pungkasnya. (ron/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News