MADIUN, BANGSAONLINE.com - Menghadapi musim tanam di sawah terutama untuk kebutuhan pengairan, para petani di Desa Pilangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, secara swakelola menggarap saluran irigasi di tepi sawah.
Saluran berupa pasangan batu gebal kiri kanan dengan panjang kurang lebih 165 meter dikerjakan secara bersama-sama oleh para penggarap sawah yang dilalui saluran. Ketua Kelompok Himpunan Petani Pengguna Air (Hippa) Desa Pilangrejo, Darto, sempat menuturkan kendala di daerahnya bila musim kemarau datang.
Baca Juga: DLH Kabupaten Madiun Sosialisasikan Amdalnet ke Pengusaha
"Yen pas tigo mas, sabin mriki angel toyane, yen pingin nandur pari ya kedah duwe sumur piyambak utowo tumbas gene tonggone sing gadhah sumur, (Kalau waktu musim kemarau, sawah di sini sulit airnya, kalau pingin menanam padi ya harus punya sumur sendiri atau beli dari tetangga yang punya sumur)," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com. Minggu (1/12/2024).
Dengan anggaran sebesar kurang lebih Rp195 juta ini, Darto berupaya pembangunan irigasi bisa menjangkau sawah yang terjauh dari sumber air. Sehingga para petani bisa merasakan manfaatnya.
"Kita upayakne pembangunan niki sampek ngisor. Dados poro tani iso podo gunakne banyu niku (Kita Upayakan Pembangunan ini sampai bawah. Sehingha para petani bisa menggunakan airnya)," katanya.
Baca Juga: Permudah Akses untuk Pertanian, Pemdes Krandegan Laksanakan JUT
Dari terselesaikannya pembangunan saluran irigasi tersebut, ia berharap bisa meningkatkan penghasilan petani, sehingga perekonomian untuk keluarga meningkat.
"Entene irigasi niki mugi-mugi iso mundakne panenan petani. Dadi oleh-olehane gawe omah ya iso tambah (Dengan irigasi ini semoga bisa meningkatkan hasil panen petani. Sehingga pendapatannuntuk di rumah juga bisa bertambah)," paparnya. (dro/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News