MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pelantikan Pengurus Nahdliyat Cinta Indonesia (NCI) yang digelar di lapangan Bangsal, Mojokerto, diwarnai aksi keributan oleh dua oknum yang diketahui masih menjabat sebagai Kepala Desa (Kades).
Meski berhasil dilerai, namun dalam aksi itu nyaris terjadi baku pukul. Pantauan BANGSAONLINE.com, keributan terjadi saat acara pelantikan pengurus NCI Kabupaten Mojokerto usai digelar. Hampir seribu anggota NCI yang didominasi ibu-ibu Fatayat maupun Muslimat meninggalkan lokasi acara.
Baca Juga: Pilbup Mojokerto, Tiga Cabup-Cawabup Bertarung, Siapa Unggul?
Namun di luar dugaan, dua orang yang diketahui sebagai kades mendadak ngamuk-ngamuk dan berlagak layaknya petugas Panwaslu ataupun PPK. Keduanya melarang salah satu panitia yang hendak membagikan APK (Alat Peraga Kampanye) berupa pamflet ukuran kecil, dan bergambar calon bupati dan wakil bupati Choirun Nisa-Arifudinsjah.
Tak ayal, aksi belagak 'Preman' yang dilakukan dua kades masing-masing Kades Mejoyo dan Sumberwono Bangsal ini, menjadi tontonan ibu-ibu yang mengenakan pakaian serba putih.
Bahkan, aksi kedua kades tersebut nyaris terjadi baku pukul, kendati hanya terjadi aksi saling dorong antara dua kades dengan salah satu panitia. Beruntung, aksi tersebut berhasil dilerai salah satu anggota Babinsa Koramil Bangsal dan sejumlah petugas lainnya.
Baca Juga: Calon Independen di Mojokerto Wajib Punya Dukungan Minimal 62.338 Orang
"Apa-apaan ini, acara seperti ini kok malah bagi-bagi stiker calon," kata lelaki bertubuh tambun yang diketahui bernama Sueb, yang tak lain Kades Mejoyo. Selain Sueb, salah satu rekannya Saiful Hidayat, Kades Sumberwono juga terlihat marah-marah. Meski diluar kewenangannya, kedua Kades tersebut terus menggerutu dan meminta APK berupa pamflet untuk dibawa pulang.
Aksi yang dilakukan kedua Kades tersebut seakan-akan sudah dirancang sebelumnya. Itu terlihat, usai mengamuk keduanya tampak komunikasi mengunakan handphone dengan seseorang. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News