Terbantu Program JKN, Pensiunan BUMN ini Jalani Masa Tua dengan Tenang dan Produktif

Terbantu Program JKN, Pensiunan BUMN ini Jalani Masa Tua dengan Tenang dan Produktif Pensiunan BUMN dari Kabupaten Madiun, Sutopo (72).

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Usia boleh bertambah, tetapi semangat untuk hidup sehat tak boleh pudar, Itulah prinsip yang dipegang teguh Sutopo (72), seorang pensiunan BUMN dari Kabupaten Madiun. Di usianya yang sudah memasuki masa senja, ia tetap aktif berkegiatan, mengurus koperasi, bahkan sesekali menyetir sendiri ke luar kota untuk menengok cucunya.

Namun, siapa sangka, 2 tahun lalu ia pernah mengalami serangan jantung yang nyaris mengubah segalanya. Sutopo harus menjalani operasi pemasangan ring di Surabaya, jauh dari tempat tinggalnya. 

Beruntung, berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ia bisa mendapatkan perawatan tanpa harus memikirkan biaya.

“Saya mendapatkan tindakan operasi di RS Siloam Surabaya. Pelayanannya sangat baik, baik dari segi administrasi maupun medis. Yang membuat saya sangat bersyukur, saya menggunakan jaminan dari Program JKN, sehingga saat keluar dari rumah sakit, tidak ada sepeser pun biaya yang saya keluarkan,” kata Sutopo mengenang masa-masa sulitnya.

Ia menambahkan, layanan kesehatan yang diterima sangat mudah diakses, mulai dari fasilitas kesehatan di Madiun hingga proses rujukan ke rumah sakit di Surabaya. Sutopo hanya mengikuti prosedur yang berlaku tanpa mengalami kendala.

Kini, Sutopo rutin mengikuti Klub Prolanis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar, yaitu Klinik Bakti Rahayu Madiun. Menurutnya, layanan di klinik tersebut sangat baik dan membantu menjaga kesehatannya.

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan salah satu program andalan BPJS Kesehatan yang didukung oleh pemerintah dan peserta. Diluncurkan sejak 2014, program ini ditujukan bagi peserta JKN dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, dan jantung koroner. Melalui Prolanis, diharapkan peserta dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Klub Prolanis BPJS Kesehatan menjadi wadah bagi peserta untuk berbagi informasi dan dukungan dalam mengelola penyakit kronis. Manfaatnya antara lain meningkatkan pengetahuan peserta tentang penyakit kronis, memberikan informasi pengelolaan penyakit secara efektif, mencegah komplikasi, serta membangun komunitas yang saling mendukung.

“Alhamdulillah, dengan ikut Klub Prolanis, saya bisa menjaga kesehatan lebih baik. Kegiatan Prolanis ini rutin setiap bulan, mulai dari senam, pemeriksaan kesehatan, hingga edukasi dari dokter di klinik. Jadi, kondisi kesehatan saya lebih terkontrol,” ucap Sutopo.

Di masa pensiunnya, ia tetap aktif sebagai pengurus di salah satu koperasi di wilayahnya. Sutopo juga mandiri menjalani rutinitas sehari-hari, bahkan masih sanggup menyetir sendiri ke luar kota untuk menengok cucu-cucunya.

Ditegaskan olehnya bahwa layanan kesehatan dalam Program JKN tidak membeda-bedakan kelas perawatan. Setelah pensiun dari BUMN pada 2007, ia mendaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Mandiri kelas III. 

Saat ini, ia telah beralih ke segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas II karena didaftarkan oleh koperasi tempat ia bekerja. Menurutnya, kualitas layanan kesehatan yang ia terima di kelas III maupun kelas II sama baiknya.

“Saya ikut sedih jika ada yang mengusulkan agar Program JKN tidak dilanjutkan. Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya. Program ini sangat membantu semua kalangan masyarakat. Semoga Program JKN terus eksis agar semua orang dapat mengakses layanan kesehatan," akunya. 

"Saya juga mengucapkan terima kasih atas layanan dari BPJS Kesehatan yang telah diberikan. Harapan saya, kualitas pelayanannya selalu dijaga dan ditingkatkan ke depannya,” imbuhnya. (adv/fer/mar)