
Untuk memastikan efektivitas jangka panjang, Rony mengintegrasikan analisis probabilitas gangguan dan simulasi skenario beban dalam pengoperasian FACTS. Dengan strategi ini, FACTS dapat beradaptasi terhadap fluktuasi daya dari pembangkit energi terbarukan, sehingga meningkatkan keandalan sistem secara keseluruhan.
Selain FACTS, Rony juga meneliti metode optimisasi untuk microgrid, sistem listrik skala kecil yang dapat beroperasi secara independen berbasis EBT dan baterai sebagai penyimpan energi. Ia mengembangkan metode Dynamic Economic Dispatch (DED) untuk menentukan daya optimal yang harus dihasilkan oleh setiap pembangkit agar kebutuhan listrik terpenuhi dengan biaya serendah mungkin.
Metode ini diintegrasikan dengan Quadratic Programming (QP) untuk menemukan solusi terbaik dalam pengalokasian daya di microgrid. Rony menguji berbagai skenario untuk menganalisis pengaruh kondisi cuaca dan penggunaan baterai terhadap total biaya pembangkitan listrik. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap pembangkit EBT, karena bergantung pada radiasi matahari, suhu, dan kecepatan angin.
Lebih lanjut, penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan baterai sebagai cadangan energi mampu menekan biaya operasional secara berarti.
"Alih-alih mengandalkan generator diesel yang masih bergantung pada bahan bakar fosil, penggunaan baterai dapat lebih efisien dan ramah lingkungan," pungkasnya. (msn)