Respons Ketua Alumni SMAN 1 Bangil soal Keberadaan SMAN Taruna Madani

Respons Ketua Alumni SMAN 1 Bangil soal Keberadaan SMAN Taruna Madani Ketua Alumni SMAN 1 Bangil, Chairil Mukhlisin.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Pasuruan memiliki dua lembaga pendidikan bonafit, yakni MAN Insan Cendekia (IC) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, serta SMAN Taruna Madani yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan. 

Keberadaan dua lembaga tersebut menimbulkan berbagai sudut pandang di kalangan masyarakat. Ketua Alumni SMAN 1 Bangil, Chairil Mukhlisin, mengungkapkan adanya perbedaan antara kedua lembaga pendidikan tersebut. 

"MAN IC teduh, SMAN Taruna Madani gaduh," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (21/5/2025).

Menurut pandangan masyarakat, ia mengatakan bahwa MAN IC maupun SMAN Taruna Madani memiliki konsep berbasis pondok, namun kurikulum yang diterapkan berbeda. 

"MAN IC lebih condong ke pendidikan keagamaan, sedangkan SMAN Taruna Madani menerapkan kurikulum tambahan yang mencakup aspek keagamaan, kemaritiman, dan bela negara," paparnya.

Ia menilai, polemik yang muncul adalah soal lahan, di mana MAN IC memiliki lahan sendiri yang pengadaannya difasilitasi oleh Pemkab Pasuruan. 

Sedangkan SMAN Taruna Madani menggunakan lahan milik SMAN 1 Bangil. Bahkan, manajemen SMAN Taruna Madani juga disebut telah mencaplok kuota siswa dari SMAN 1 Bangil.

"Pendiriannya (SMAN Taruna Madani) di lahan SMAN 1 Bangil terjadi atas tekanan elit politik dan pendidikan. Awal pembangunan gedungnya pun menggunakan anggaran hutang dari pihak ketiga," kata Muchlis. (afa/par/mar)