
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Audiensi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan perwakilan massa aksi Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) berbuah sejumlah poin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur Nyono dan beberapa OPD terkait, hadir langsung dalam mediasi untuk menemui sejumlah perwakilan massa aksi di salah satu ruangan Kantor Gubernur Jatim.
Selain itu, hadir pula perwakilan Grab dan Gojek. Adapun tiga aplikator lain yang turut diundang tidak hadir dalam mediasi tersebut.
Kantor Gubernur Jatim merupakan titik terakhir yang dijadikan lokasi unjuk rasa ribuan driver ojol di Surabaya. Mereka sebelumnya telah menyampaikan tuntutan di sejumlah titik lain di Surabaya.
Salah satu tuntutan driver ojol ialah penghapusan program-program dari aplikator yang dinilai merugikan. Program tersebut di antaranya 'Grab Hemat Berbayar', 'Slot' (Grab, Shopee Hub, Gojek), 'Goceng', 'Hub', 'Double Order', dan sejumlah program lain.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, menegaskan ada beberapa poin penting dalam audisensi tersebut.
Yang pertama Pemprov Jatim khususnya Dishub akan menjadi pembina dalam penyelenggaraan transportasi online.
Sehingga setiap program yang akan diluncurkan oleh aplikator transportasi online yang nantinya berhubungan atau berdampak pada tarif, maka harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Dishub.