
Daftar Isi
“Untuk itu pada kegiatan hari ini akan disampaikan materi tentang ketiga hal tersebut. Sosialisasi ini juga sebagai wadah serta upaya preventif yang akan memberikan output positif bagi kita semua agar terhindar dari 3 perilaku tersebut,” ujarnya.
Un Achmad berpesan agar seluruh peserta dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta terus berbenah dan melakukan perbaikan. Disamping itu juga menghindari penyalahgunaan narkoba dan perilaku korupsi.
“Kita sudah hadirkan para narasumber yang kompeten, jadi saya harap seluruh peserta bisa mengikuti dan memanfaatkan sosialisasi ini sebaik mungkin karena materi hari ini sangat penting. Hasil dari acara ini nanti bisa bapak atau ibu sampaikan ke teman-teman ASN di lingkungan kerja masing-masing,” pungkasnya.
Konflik Kepentingan dan Gratifikasi
Sementara itu Dodik Wahyudianto Penyuluh Anti Korupsi dari Inspektorat Kota Kediri dalam paparannya menjelaskan tentang kode etik, konflik kepentingan dan gratifikasi.
Ia menyebut bentuk pelanggaran kode etik ASN diantaranya konflik kepentingan, penyalahgunaan wewenang, perilaku tidak netral, gratifikasi dan korupsi serta pelanggaran terhadap nilai dasar Akuntabel, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi.
“Kode etik ASN menjadi pedoman penting dalam menjaga kualitas layanan publik dan ASN wajib patuh pada nilai dasar, prinsip etika dan menjauhi pelanggaran sehingga memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah,” ujarnya.