Buka Kantong Suara Muslimat-Fatayat, Risma-Whisnu Bertemu Khofifah

Buka Kantong Suara Muslimat-Fatayat, Risma-Whisnu Bertemu Khofifah AKRAB: Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, di kediamannya, Rabu (14/10) malam. foto: maulana/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan Calon (paslon) Pilwali Surabaya 2015, Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana berkunjung ke kediaman Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di kawasan Jemursari, Surabaya, Rabu (14/10) malam.

Banyak yang memrediksi, pertemuan tersebut membuka peluang suara Muslimat dan Fatayat NU bakal mutlak untuk pasangan Risma-Whisnu pada Pilwali Surabaya 9 Desember mendatang. Seperti diketahui, Khofifah memiliki jaringan pemilih perempuan yang loyal di jalur organisasi Muslimat dan Fatayat.

Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan

Risma, panggilan Tri Rismaharini usai bertemu dengan Khofifah mengatakan, kunjungannya ini untuk mengikuti pengajian yang digelar di kediaman Khofifah. Pengajian ini sendiri sudah rutin digelar dan dia mengaku sudah sering mengikuti.

Dengan ikut pengajian tersebut, Risma bisa langsung bertatap muka dan berkomunikasi dengan anggota Muslimat NU. "Ya pastilah," ujar Risma saat ditanya kunjungannya ini bertujuan untuk mencari dukungan politik. "Alhamdulillah, Muslimat dan Fatayat NU (siap mendukungnya)," imbuh mantan Wali Kota Surabaya ini.

Sementara itu, Khofifah mengaku sudah kenal Risma sejak lama. Bahkan, sejak mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu maju dalam Pilwali 2010 bersama Bambang Dwi Hartono.

Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?

Perempuan kelahiran Surabaya 19 Mei 1965 tersebut mengaku sering menjalin komunikasi dengan Risma. Tidak hanya menyangkut politik, tapi juga persoalan lain.

"Saya katakan, saya sangat mengenal dekat Bu Risma. Saya juga mengenal prestasi-prestasinya. Beliau juga sudah mampu membangun Surabaya. Kalau mereka (Fatayat dan Muslimat) itu sudah berkomunikasi secara intensif (dengan Risma), saya kira tidak perlu instruksi dukungan," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Pada kesempatan itu, Khofifah minta kepada Risma untuk tetap semangat. Dia juga berharap agar calon wali kota incumbent itu sukses meraih kursi orang nomor satu di Kota Pahlawan.

Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya

Menurut Khofifah, suara Fatayat dan Muslimat di Jawa Timur (Jatim), khususnya Surabaya, meski dia tidak mengetahui angkanya secara pasti, namun dia meyakini kontribusi suara mereka akan cukup signifikan dalam memenangkan paslon. "Apalagi biasanya, pemilih perempuan kan tidak mudah pindah ke lain hati," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.

Pernyataan tersebut dua kali dibuktikan Khofifah dalam dua kali Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jatim yakni tahun 2008 dan 2013. Dalam proses tersebut Khofifah bersama jaringannya berhasil meraih suara dominan, khususnya di Surabaya. (lan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO