
KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan berkomitmen hadirkan kemudahan akses layanan JKN bagi masyarakat Indonesia termasuk wilayah pedalaman dan perbatasan telah dibuktikan sepanjang tahun 2024.
Capaian ini disampaikan melalui zoom oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, bahwa jumlah kepesertaan JKN telah mencapaik 98,45%.
BPJS Kesehatan ingin memastikan setiap peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai.
"Untuk menjangkau peserta hingga ke pelosok daerah, kami telah menghadirkan layanan BPJS Keliling di 37.858 titik lokasi dengan menghasilkan 940.158 transaksi layanan. Bukan hanya itu, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan satu atap melalui Mal Pelayanan Publik di 227 titik dan sudah menghasilkan 379.921 transaksi layanan hingga tahun 2024," jelas Ghufron dalam kegiatan Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024 secara daring, Senin (14/7/2025).
Bukan hanya kepesertaan saja yang terus meningkat, namun juga Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama meningkat 28% dan jumlah mitra rumah sakit naik 88%.
Gandeng Fasilitas Kesehatan Kriteria Tertentu
Bukan hanya itu, untuk menjangkau peserta di Daerah yang Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang
Memenuhi Syarat (DBTFMS), BPJS Kesehatan menggandeng rumah sakit apung, mengirim tenaga kesehatan, hingga bekerja sama dengan fasilitas kesehatan dengan kriteria tertentu.
"Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah mengoptimalkan Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Voice Interractive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165. Bukan hanya itu di tahun 2024, BPJS Kesehatan juga menghadirkan inovasi layanan melalui BPJS Kesehatan Online yang bisa dimanfaatkan peserta melalui layanan video conference lewat Aplikasi Zoom untuk mengurus administrasi, informasi, atau pengaduan seputar JKN," tandas Ghufron.
Ia menambahkan, BPJS Kesehatan terus meningkatkan kemudahan akses layanan melalui berbagai inovasi digital di fasilitas kesehatan.
Peserta kini dapat memanfaatkan layanan telekonsultasi tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan. Selain itu, fitur i-Care JKN yang ada di Aplikasi Mobile JKN juga mempermudah tenaga medis menelusuri riwayat pelayanan kesehatan peserta selama satu tahun terakhir.
Layanan Antrean Online JKN
Di samping itu, BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan antrean online yang terhubung dengan Aplikasi Mobile JKN untuk memberikan kepastian layanan dan mengurangi waktu tunggu.
Layanan ini juga telah dimanfaatkan lebih dari 22 ribu FKTP dan 3.132 rumah sakit. Dalam hal simplifikasi layanan, peserta dengan penyakit kronis atau yang mengikuti Program Rujuk Balik (PRB) kini bisa memperpanjang rujukan dan menebus resep obat secara lebih mudah.
Informasi terkait jadwal operasi dan ketersediaan tempat tidur juga kini ditampilkan secara transparan untuk memberikan kepastian layanan.
Adapun untuk keadaan BPJS Kesehatan Cabang Madiun juga tidak jauh berbeda. Peningkatan jumlah kepesertaan dan fasilitas kesehatan yang telah turut mendukung.
Keadaan ini disampaikan oleh Wahyu Dyah Puspitasari selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun.
"Di BPJS Kesehatan Cabang Madiun dalam semeter I tahun 2025 jumlah Badan Usaha yang sudah bekerjasama sebanyak 2.484, pekerjanya ada 60.707, dan total jiwa ada 133.388," terang Wahyu.
Wahyu juga menambahkan bahwa memang masih ada badan usaha yang belum memenuhi kewajibannya atau menunggak pembayaran. Sehingga akan menggunakan jasa pihak ketiga bila mana tidak bisa terselesaikan. (dro/van)