LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pasca peristiwa kebakaran di jalur pendakian semeru, pendakian menuju puncak tertinggi di Pulau Jawa itu ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Akibat penutupan ini, ratusan pendaki yang akan melakukan pendakian terpaksa menunggu keputusan selanjutnya.
Sementara sekitar 50 pendaki yang berada di Ranu Kumbolo dievakuasi oleh petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lewat Jalur Ayak-Ayak yang dikenal jalur ekstrim.
Baca Juga: Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
"Pendaki ada di sana masih aman terkendali," kata Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi Siswono pada sejumlah wartawan saat ditemui di kantornya, Jum'at (23/10).
Wawan menjelaskan, luas kebakaran mencapai 15 hektare di sekitar Watu Rejeng atau diantara Pos 3 dan 4. "Hanya semak belukar dan tidak sampai mebakar tanaman," jelasnya.
Kini pihak TNBTS, BPBD, TNI, dan dengan dibantu oleh relawan sedang melakukan pembersihan di bekas terjadinya kebakaran. "Juga kita masih memastikan api benar-benar padam, karena dikhawatirkan ada titik api," terangnya.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Para pendaki yang sudah berada di Ranu Pane, kata Wawan juga sempat melakukan protes pada pihak TNBTS, namun akhirnya mereka bisa memahami usai dijelaskan secara detail. "Sejumlah pendaki juga sempat melakukan protes," ucapnya. (ron/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News