Trans Jatim Koridor VII Resmi Beroperasi, Khofifah: Solusi Mobilitas Gresik ke Pusat Lamongan

Trans Jatim Koridor VII Resmi Beroperasi, Khofifah: Solusi Mobilitas Gresik ke Pusat Lamongan

Trans Jatim Koridor VII mengusung konsep transportasi ramah kantong. Tarifnya ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk masyarakat umum dan Rp 2.500 bagi pelajar serta santri. Penumpang cukup menunjukkan kartu identitas atau seragam sekolah/pesantren untuk mendapatkan tarif khusus.

Tak hanya murah, sistem pembayarannya pun mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat bisa membayar dengan non-tunai melalui QRIS atau e-money, mendukung gerakan digitalisasi layanan publik di Jawa Timur.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono, menegaskan bahwa kehadiran koridor baru ini bukan sekadar penambahan rute, melainkan langkah besar memperbaiki wajah transportasi di Jawa Timur.

“Kami ingin mendorong masyarakat, khususnya pengguna sepeda motor, untuk beralih ke transportasi publik. Trans Jatim hadir bukan hanya sebagai moda transportasi, tapi juga simbol perubahan menuju mobilitas berkelanjutan,” jelasnya.

Langkah ini sekaligus menjadi upaya Pemprov Jatim menekan kepadatan lalu lintas, menurunkan emisi karbon, dan memperkuat sistem transportasi ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Pemprov memberikan kejutan manis bagi masyarakat.

Selama masa sosialisasi, tarif Trans Jatim Koridor VII digratiskan hingga 12 Oktober 2025.

Khofifah menutup peresmian dengan pesan reflektif, bahwa transportasi bukan sekadar soal teknis mobilitas, tetapi juga instrumen pemerataan dan kesejahteraan.

“Trans Jatim adalah bukti bahwa pembangunan tidak boleh berhenti di kota besar. Pesisir, pedalaman, dan perbatasan juga harus merasakan layanan publik yang setara. Itulah semangat Jatim Tangguh Terus Bertumbuh,” tegasnya.

Dengan diluncurkannya Trans Jatim Sunan Drajat, Jawa Timur kembali menegaskan diri sebagai provinsi yang tidak hanya tangguh menghadapi tantangan zaman, tetapi juga konsisten bertumbuh dengan inovasi nyata untuk rakyatnya.

Peluncuran ini bukan hanya peresmian jalur baru, tetapi juga simbol komitmen Jawa Timur untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang merata, modern, dan berkeadilan sosial. 

Sebuah langkah nyata menuju provinsi yang semakin terkoneksi, inklusif, dan berdaya saing tinggi di masa depan.(dev/van)