Wabup Gresik Asluchul Alif (kiri) saat hadiri peluncuran buku Antologi Cerpen Jejak Kata Remaja. foto: ist.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan momentum penting bagi penguatan literasi, memperluas ruang ekspresi pelajar, dan menumbuhkan budaya menulis di lingkungan pendidikan.
"Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menguatkan semangat literasi, memperluas ruang ekspresi pelajar, dan menumbuhkan budaya menulis di lingkungan pendidikan. Jika hari ini kalian mampu menulis cerita, maka suatu hari kalian juga akan mampu menulis kebijakan, menulis inovasi, menulis sejarah, bahkan menulis arah baru Indonesia," bebernya.
Dia menegaskan bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh mereka yang mau belajar, membaca, berpikir, dan menulis.
"Saya mengapresiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta kepada saudara Bambang Prakoso, yang telah membukakan pintu masa depan bagi anak-anak kami," pungkasnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik Budi Rahardjo menjelaskan bahwa para siswa telah mengikuti program menulis, dan karya-karya tersebut kemudian disusun menjadi antologi cerpen.
"Kami terus mendorong pembangunan kemampuan literasi anak-anak untuk melakukan pemikiran yang kreatif dan produktif untuk dituangkan menjadi tulisan yang baik sebagai motivasi bagi anak-anak yang lain," katanya.
Ketua Gerakan Pembudayaan Gemar Membaca (GPGM) Jawa Timur, Bambang Prakoso, menilai siswa di Gresik memiliki potensi besar dalam dunia literasi.
Dosen Ilmu Perpustakaan sekaligus Kepala UPT Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu mengatakan anak-anak di 38 kabupaten/kota Jawa Timur memiliki imajinasi kuat dalam menuangkan gagasan ke dalam tulisan.
"Dari data provinsi se-Indonesia, alhamdulillah Jawa Timur mempunyai animo yang tinggi. Semoga Gresik melahirkan penulis-penulis yang top seperti pendahulu-pendahulunya. Saya mengapresiasi perhatian khusus Dinas Perpustakaan Gresik dalam memotivasi untuk membangkitkan generasi dalam literasi," ujarnya. (hud/van)












