Gubernur Khofifah saat menerima penghargaan.
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim sukses meraih 3 penghargaan bergengsi dalam Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri.
Jawa Timur dinobatkan sebagai Provinsi Terinovatif di Indonesia, meraih penghargaan atas Indeks Inovasi Daerah (IID) tertinggi se-Pulau Jawa, serta piagam peserta pameran terbaik I. Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, kepada Gubernur Khofifah, di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
"Alhamdulillah tahun ini kita kembali mendapatkan penghargaan bergengsi di IGA Award. Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan indeks inovasi daerah tertinggi seregional Pulau Jawa, dan dinobatkan sebagai provinsi terinovatif. Dan Jatim juga menjadi peserta pameran terbaik I,” urai Khofifah.
Dalam IGA 2025, Pemprov Jatim melaporkan 679 inovasi, dengan 211 di antaranya berstatus terkirim ke Kemendagri. Seluruh inovasi telah divalidasi tim eksternal dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin.
“Jawa Timur memang tidak pernah berhenti berinovasi, dan semua inovasi juga telah divalidasi dari UI dan Unhas, artinya inovasi kita diakui,” kata Khofifah.
Dua inovasi unggulan turut ditampilkan, yakni Trans Jatim Ajaib 2.0 dari Dinas Perhubungan dan Kopi Perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Trans Jatim Ajaib 2.0 menjadi pilar transformasi digital transportasi dengan fitur tiket online, rute, hingga layanan ekspedisi barang.
“Jadi ini tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga turut menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ucap Khofifah.

Disebutkan olehnya, Kopi Perikanan menawarkan layanan perizinan nelayan dengan pendekatan jemput bola yang humanis.
“Kita yang proaktif, dan humanis, ini yang membuat nelayan merasa lebih nyaman, terlayani, dan terbantu,” tuturnya.
Khofifah menegaskan, budaya inovasi telah mengakar di Jawa Timur.
“Budaya inovasi sudah mengakar, saya harap budaya ini tidak akan pernah padam, karena ada semangat untuk memberikan layanan publik yang semakin hari semakin baik dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri menyatakan IGA 2025 menjadi momentum memperkuat inovasi daerah di tengah kebijakan pengurangan Dana Transfer Ke Daerah (TKD).
“Penilaian dan pengukuran Indeks Inovasi Daerah di IGA diharap tidak hanya sebagai pelaporan namun sebagai upaya kolektif untuk menginstitusionalkan inovasi daerah guna pendorong kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa,” tuturnya. (dev/mar)





