PAMEKASAN (bangsaonline) - Perpustakaan Daerah Pemkab Pamekasan melaunching program bank buku, tepat di momen peringatan Hari Buku Nasional, Rabu (23/4/2014). Bank buku juga menyediakan arsip dan dokumen buku-buku kuno Madura.
Program ini mengandaikan gerakan satu buku untuk satu jiwa. Kepala Perpustakaan dan Arsip Pemkab Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan, awal tahun 2013 lalu, pihaknya mempunyai program untuk menyelamatkan buku-buku kuno tentang Madura.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Dalam perjalanannya, program itu banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat sehingga perpustakaan terbesar di pulau Madura itu mendapatkan sumbangan buku-buku kuno. yang berbentuk tulisan kuno, foto copy buku tentang ke Madura-an, dan berbagai buku kebudayaan Madura yang sudah sangat sulit dibaca.
“Karena buku-buku yang diberikan kepada kami itu sangat langka dan kondisinya sudah tidak layak untuk dibaca, sehingga kami mencetak ulang khusus untuk arsip Perpustakaan,” kata Zaini kepada sejumlah wartawan. Buku yang Madura kuno yang tersimpan di Perpusda Pamekasan sebanyak 400 buah.
Sementara itu, berbeda dengan di Pamekasan, bukannya menambah koleksi buku baru maupun langka, setiap tahun Perpusda Sumenep justru selalu kehilangan buku. Buku hilang rata-rata karena tidak dikembalikan lagi oleh peminjam. Hingga di momen Hari Buku Nasional kemarin, tercatat ada 180 buah buku koleksi Perpusda Sumenep yang hilang.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
“Dari 300 buku yang dipinjam oleh anggota Perpusda Sumenep, masih ada 180 buku hingga kini tidak jelas keberadaannya. Ketika dilacak peminjamnya tidak diketahui,” kata Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Putra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News