SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Potensi tingginya angka Golongan Putih (Golput) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember langsung diantisipasi oleh Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa). Mereka menggelar kampanye tolak golput dengan menggandeng Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilih pada tanggal 9 Desember.
Ketua Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa Jawa Timur, Ka'bil Mubarok mengatakan coblosan 9 Desember merupakan momen lima tahunan yang harus digunakan masyarakat untuk menentukan calon pemimpin kepala daerahnya. "Masyarakat harus menyuarakan aspirasinya. Rugi kalau tidak mencoblos. Ini momen lima tahunan sekali. Ayo coblos, jangan golput," ujar Ka'bil, Rabu (2/12).
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Menurut anggota DPRD Jatim ini, sikap golput adalah sikap yang tidak memilik rasa kepedulian, tidak mempunyai beban tanggung jawab, penuh dengan rasa dendam, dan pesimis terhadap kemajuan bangsa. Jika hal tersebut terjadi, maka menjadi indikator kemunduran suatu bangsa.
"Sikap ini tidak boleh terpupuk dalam hati rakyat Indonesia terutama generasi muda yang jumlahnya 62,3 juta jiwa calon pemilih," tegas Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim itu.
Dalam aksi tersebut ditampilkan treatrikal yang diperagakan oleh aktivis PMII. Treatikal tersebut menggambarkan minimnya partisipasi masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS), hingga kotak suara hanya terisi sedikit surat suara. (mdr/rev)
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News