SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ini kisah petani pengidap tumor yang segera bisa operasi. Namanya Abdussalam. Petani kebun asal Sumenep ini akhirnya bisa tersenyum lega juga. Sebab, tumor yang menggerogoti tangannya itu akan segera dioperasi di RSUD Dr. Soetomo.
Operasi yang akan dijalaninya itu berkat program jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Lelaki usia 58 tahun tersebut menderita tumor di lengan kirinya sejak 3 tahun yang lalu.
Baca Juga: RSUD Dr Soetomo Raih Paramakarya Dharmartha Husada, Pj Gubernur Jatim: Terus Optimalkan Layanan
Karena rasa sakit yang semakin menjadi, keluarga memutuskan untuk membawanya berobat ke RSUD Sumenep. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo sekitar sebulan yang lalu.
Meskipun hingga Jum’at (11/12), pasien yang sudah rawat inap seminggu di ruang ortologi ini masih belum mendapat kejelasan jadwal operasi, namun keluarganya sudah merasa sangat bersyukur. Pasalnya jika tanpa jamkesda, keluarga tidak akan mampu membiayai pengobatan dan operasi.
“Sebelumnya saya mengurus jamkesda di Sumenep. Alhamdulillah dirujuk ke rumah sakit ini. Saya tidak tahu lagi jika tidak ada jamkesda, saya mau pakai uang apa,” ujar samsul, anak lelaki dari penderita tumor ini.
Baca Juga: Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
Ditanya mengenai keluhan-keluhan ketika proses pengobatan di Rumah Sakit, Samsul mengakui kalau pelayanan rumah sakit cukup memuaskan, termasuk soal pengurusan administrasi juga cukup mudah walaupun menggunakan jamkesda.
Hanya saja meskipun dia hanya ditemani istri untuk menjaga sang ayah, dia mengeluhkan biaya hidup yang cukup mahal di lingkungan rumah sakit, seperti biaya makan dan minum.
“Sayangnya biaya hidup mahal di sini, kita makan harus beli, ya meskipun cuma enam ribu atau sepuluh ribu sebungkus, tapi kami kan cuma orang menengah bawah. Jadi cukup mahal buat kami, tidak seperti di rumah sendiri,” Cerita pemuda yang mempunyai 1 anak ini.
Baca Juga: Khofifah-Emil Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Dr. Soetomo
Mahalnya biaya hidup di Rumah Sakit tersebut membuat Samsul berharap agar pengobatan dan operasi ayahnya bisa segera selesai dan bisa segera pulang ke kampung.
Terkait jadwal operasi, Ghulam, pegawai kesehatan yang mengurusi pasien tersebut mengonfirmasi bahwa jadwal operasi belum keluar karena terjadi miskomunikasi.
Dia menjelaskan bahwa sejak pasien berada di rumah sakit tidak ada dokter pasti yang menangani, hanya ada dokter spesialis bedah tulang (ortologi) yang melakukan visit atau mengontrol kesehatan.
Baca Juga: KPU Kota Probolinggo Gandeng RSUD dr Soetomo soal Pemeriksaan Kesehatan Kandidat Pilwali
Hal itu karena pasien berada di ruang inap khusus ortologi, dan belakangan baru diketahui bahwa seharusnya yang menangani adalah dokter bedah umum.
“Iya mas jadwal operasinya masih menunggu, karena ada sedikit miss, tapi barusan sudah ada kejelasan dokter yang akan menangani dari bedah umum, hanya saja beliau belum bisa dihubungi saat ini karena kesibukan,” tutur pria yang bertugas di ruang administrasi tersebut. (sby6/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News