SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep kian bertambah. Hingga hari ini, pasien DBD yang membutuhkan perawatan intensif sebanyak 26 orang. Jumlah itu merupakan akumulasi dari pasien yang dirawat di beberapa puskesmas dan RSUD dr. Moh Anwar Sumenep.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Imam Muttakin, memaparkan bahwa penyebab adanya DBD merupakan curah hujan. Dengan genangan air hujan di mana-mana, nyamuk cepat berkembang biak.
Baca Juga: Daerah Endemis Kusta Dapat Bantuan Sumur Air Tanah
“Para pasien ada yang dirawat di puskesmas, juga ada yang dirawat di ruma sakit daerah,” ujarnya, Rabu (20/1).
Menurut Imam, mencegah DBD tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas medis, tapi merupakan kewajiban semua lapisan masyarakat.
Imam menjelaskan, cara yang bisa dilakukan dan hemat biaya untuk mencegah datangnya penyakit DBD adalah menguras, menutup dan mengubur segala sesuatu atau barang yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. “Jika itu dilakukan, niscaya perkembangbiakan nyamuk tidak akan signifikan,” paparnya.
Baca Juga: Siswa Penderita Tumor Tulang Ganas di Sumenep Divonis Dokter tak Bisa Diselamatkan
Selama ini yang sangat berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk adalah bak mandi besar. Sebab itu, Imam menyarankan agar warga sering menguras bak mandi yang dimiliki, sehingga nyamuk tidak leluasa berkembang biak.
Sementara jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pasien DBD di Kabupaten Sumenep cukup berbeda. Ada penurunan yang sangat signifikan. Kata Imam, hal itu merupakan bentuk keberhasilan warga dengan petugas medis yang berusaha mencegah perkembangbiakan nyamuk pembawa penyakit DBD.
“Kalau dinas kan punya program fogging. Puskesmas juga diberi infektisida,” tandasnya. (smn2/rev)
Baca Juga: Ambulans di Pulau Gili Raja Tak Difungsikan Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News