SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Tak puas dengan cara guru mengajar dengan nada tinggi, sebanyak 50 siswa kelas 10 dan kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang Madura menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mogok belajar.
Aksi ujuk rasa yang dilakukan siswa tersebut sempat membuat perhatian publik. Sebab, mereka saat jam belajar siswa berada di luar kelas. Tak hanya itu, aparat kepolisian juga sigap dengan mendatangi lokasi.
Baca Juga: Orasi Ilmiah di UTM, Khofifah Dorong Mahasiswa Kreatif dan Kaya Inovasi
Untuk meredam amarah siswa, Yusman kepala sekolah (Kasek) SMKN Robatal menemui massa dan menggelar pertemuan yang diwakili oleh 4 orang siswa.
Dalam pertemuan tersebut, Yusman menjelaskan alasan tenaga pendidik di ruang lingkup SMKN yang mengunakan nada tinggi. Itu lantaran ditemukan sejumlah siswa pada saat jam sekolah tidak membawa alat tulis.
Siswa juga mempertanyakan tidak adanya dukungan dana kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). "Kalau untuk kegiatan OSIS memang tidak ada anggaranya, tidak ada di dalam BOS," jelas Yusman, Kamis (20/1).
Baca Juga: Meriahkan Dies Natalis ke-23, DPM-KM UTM Gelar Sekolah Legislatif
Menanggapi adanya aksi unjuk rasa dan mogok belajar tersebut. H. Hodai ketua Komite menyampaikan, pihaknya menyarankan agar guru di SMKN Robatal mengubah cara mengajarnya.
"Kami berharap guru yang dimaksud oleh siswa mengubah cara mengajarnya, dan kami akan berusaha membantu dana untuk kegiatan OSIS di SMKN Robatal," kata Hodai.
Mendapat penjelasan dari pihak sekolah dan ketua komite, siswa lantas membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing. (jas/ns)
Baca Juga: UTM Bersholawat Meriahkan Dies Natalis ke-23
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News