JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko angkat bicara terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran akibat kondisi UMK di Kabupaten Jombang yang cukup tinggi. Pihaknya akan membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap tiga perusahaan tersebut.
Sebab, selain karena UMK, alasan perusahaan-perusahaan angkat kaki dari Jombang juga karena tidak adanya order perusahaan dari luar negeri.
Baca Juga: Buruh Jombang Demo Tuntut Kenaikan Upah Sebesar 25 Persen
“Kita sudah bentuk tim dari Dinsosnakertrans. Apakah memang betul jika isu yang berhembus terkait sepinya order luar negeri dan tingginya UMK sebagai pemicu utama PHK massal yang terjadi saat ini,” ujarnya saat ditemui wartawan di pendopo kabupaten Jombang, Kamis (31/3).
Nyono menambahkan, hingga saat ini temuan PHK terbesar terjadi di PT Volma yang beralamatkan di Kecamatan Mojoagung. Sebanyak 3400 karyawan perusahaan tersebut sudah dirumahkan. Sedangkan untuk PT Sejahtera Usaha bersama (SUB) hanya 2000 karyawan yang akan dirumahkan di seluruh indonesia.
Orang nomor satu di Kabupaten Jombang ini juga mengatakan akan terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan terakit rencana hengkangnya mereka ke luar negeri.
Baca Juga: Tuntut Aturan JHT Dicabut, Buruh di Jombang Gelar Demo
”Dari informasi yang kita terima PT Volma akan pindah ke Vietnam, dengan alasan tenaga kerja jauh lebih murah dari yang ada di Kabupaten Jombang. Kita juga akan lakukan komunikasi dengan kedutaan yang ada di sana apakah informasi tersebut benar adnaya,” imbuhnya.
Masih menurut Nyono, dirinya berharap rencana PHK masal di Kabupaten Jombang ini tidak dilakukan oleh semua perusahaan, agar angka penganguran tidak meningkat. Dirinya mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk menghitung kembali untung rugi jika harus merumahkan para tenaga terampil yang sudah bertahun-tahun bekerja dalam bidang tersebut. (ony/dio/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News