Siasati Harga Cabai yang Semakin 'Pedas', Pedagang di Jombang Lakukan ini

Siasati Harga Cabai yang Semakin Pedagang cabe rawit merah di Pasar Raya Mojoagung.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Harga yang terus meningkat membuat sejumlah pedagang pasar tradisional di menyiasatinya dengan cara mencampur merah dan hijau. Ini dilakukan agar para pembeli tidak terlalu keberatan dengan mahalnya rawit yang kini menembus angka hingga Rp100 ribu.

"Karena naiknya ini tiap hari berkisar sekitar Rp8-12 ribu/kg sejak beberapa Minggu terakhir ini. Bahkan sekarang merah sudah sekitar Rp100 ribu/kg. Jadi saya oplos dengan yang masih hijau dengan harga Rp80 ribu/kg," ujar pedagang sayur di , Nasir (50), Rabu (15/12).

Baca Juga: Update Harga Sembako Jawa Timur 17 Desember 2024, Harga Cabai Tembus Rp32 Ribu!

Ia menuturkan, di didatangkan dari daerah Banyuwangi. Naiknya rawit di pasaran diperkirakan karena dampak musim hujan, sehingga banyak tanaman cabai yang mati serta gagal panen. Hal itu menyebabkan pasokan cabai berkurang.

"Kemungkinan karena banyak petani yang gagal panen akibat musim hujan, jadi banyak yang busuk," tutunrya.

Sementara itu, pembeli di , Sulis, berharap agar rawit kembali turun. Pasalnya, cabai merupakan kebutuhan pokok sehari-hari di rumah.

Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah

"Kepinginnya sih agar segera normal kembali. Karena sekarang harga kebutuhan bahan pokok banyak yang naik. Sementara penghasilan kerja masih pas-pasan," ucap Sulis. (aan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO