Tentara Filipina Kuasai Markas Abu Sayyaf, Nasib 14 Sandera belum Jelas

Tentara Filipina Kuasai Markas Abu Sayyaf, Nasib 14 Sandera belum Jelas Militer Filipina mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi ke sarang-sarang kelompok Abu Sayyaf.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 14 WNI menjadi sandera kelompok milisi Abu Sayyaf. Belakangan, WNI memang menjadi target penyanderaan tanpa alasan jelas meski sejak dahulu pelayaran dari Indonesia ke Filipina Aman, tapi kini justru rawan. Kemenhub bahkan memberikan imbauan agar kapal tugboat tak melintas dahulu di perairan ini.

Penyanderaan terakhir yang dilakukan akhir pekan lalu, Jumat (15/4) sore. Ada empat WNI diculik kelompok Abu Sayyaf. Belum dirinci identitas korban empat WNI ini. Sebelumnya akhir Maret lalu ada 10 WNI yang disandera.

Baca Juga: Dua WNI yang Disandera Abu Sayyaf Berhasil Kabur, PKS: ke mana yang Kemarin Ngaku jadi Pahlawan

Informasi yang diperoleh menyebutkan, empat WNI ini kini dibawa ke kawasan Kepulauan Tawi-tawi, Filipina Selatan. Mereka dibawa kelompok penyendera ke pesisir, kemudian dibawa ke pegunungan di kawasan Panglima Sugala.

Empat WNI ini digiring beberapa orang bersenjata melewati perbukitan. Belum diketahui apakah ada tebusan atau tidak yang diminta pelaku. Biasanya, kelompok penyandera ini meminta tebusan yang jumlahnya besar. Uang ini digunakan untuk amunisi dan logistik mereka. Karena itu, pemerintah Filipina menolak bila ada pemberian tebusan.

Sementara kemarin, tentara Filipina menguasai 3 markas kelompok Abu Sayyaf setelah melakukan serangan sporadis. Salah satunya Markas Abu Sayyaf di Desa Banguindan, Kota Tipo-tipo.

Baca Juga: Buruh Nilai Menaker Lepas Tangan Terkait Nasib ABK WNI yang Disandera

“Batalyon Pasukan Pengintai ke-3 dibawah pimpinan Letkol Elmer Sudero berhasil menemukan lokasi kemah pukul 07.15 Minggu lalu. Kemah tersebut tampak ditinggalkan secara buru-buru oleh pihak bandit,” terang Juru Bicara Markas Komando Mindanao Barat Filemon Tan.

Di lokasi, pihaknya mengaku telah menemukan beberapa komponen dan alat peledak, perlengkapan berat, serta alat medis yang sepertinya baru digunakan. Kain dengan noda darah dinilai petunjuk bahwa sisa bandit memang membawa korban luka.

“Dalam hal ini, tidak ada kontak senjata karena pihak Abu Sayyaf hanya melarikan diri saat tentara datang ke lokasi,” imbuhnya,

Baca Juga: Penculik Tiga WNI Minta Tebusan Rp 55,5 Miliar, Ketua DPR Serukan Gelar Operasi Militer

Sebelumnya tentara Filipina telah mengamankan lokasi pelatihan pasukan Abu Sayyaf di Sitio Bayoko, Desa Baguindan, dan Desa Amaloy di kota Ungkaya Pukan.

Namun, tentara mengaku masih terus mengejar sisa Abu Sayyaf untuk menemukan dua tokoh pimpinan Isnilon Hapilon dan Furuji Indama. Apalagi, Furuji Indama diabarkan dalam kondisi kritis.

“Kami terus berusaha untuk membatasi ruang gerak mereka. Kami percaya kelompok itu saat ini tidak bisa bergrak bebas karena korban-korban yang dibawa,” ungkapnya.

Baca Juga: Tolak Bantuan TNI Bebaskan Sandera, Panglima: Biarkan Filipina Mati Lampu

Upaya pemerintah Filipina untuk mengatasi Abu Sayyaf setelah mendapat sorotan internasional tampaknya memang siginifikan. Menurut lansiran situs berita Inquirer, pemerintah pun segera mengganti pasukan penanganan terorisme.

Calon pemimpin Resimen Cepat Tanggap (pasukan anti terorisme Filipina, Red) disebutkan Kolonel Alexander Macario.

Sosok baru itu bakal menggantikan pejabat lama yakni Kolonel Danilo Pamonag 26 April nanti.

Baca Juga: Lagi, 3 ABK WNI Diculik, 4 ABK Selamat karena Tak Miliki Paspor

“Dia adalah pejabat militer yang matang dengan pengalam memimpin tentara di lapangan. Dilengkapi dengan kualitas yang hebat, dia terus berkembang dan diprediksi bakal menjalani karir yang terus tumbuh,” ujar juru bicara Militer Filipina Arnulfo Burgos.

Meski sudah menguasai tiga markas militan Abu Sayyaf, hingga saat ini nasib 14 WNI yang disandera belum jelas. Bahkan, tentara Flipinan tidak tahu keberadaan sandera tersebut. Juga belum diketahui apakah seluruh sandera masih hidup atau sudah dieksekusi. (pjk/det/yah/lan)

Sumber: detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO