GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan masyarakat Desa Lumpur yang mengatasnamakan diri Gempur (Gerakan Pemuda Lumpur) menggelar aksi demo di kantor Pemkab Gresik, Senin (25/4), pukul 10.00 WIB.
Mereka menagih janji Bupati, Sambari Halim Radianto yang akan memekerjakan warga Lumpur, terlebih para pemuda di terminal penziarah Maulana Malik Ibrahim, di Desa Lumpur Kecamatan Gresik.
Baca Juga: Direktur YLBH FT Soroti Pabrik Pencemar Lingkungan di Gresik
Sebab, janji Bupati akan memekerjakan warga sebelum terminal dioperasikan hingga beroperasi, tidak kunjung direalisasikan. Saat beraksi, pendemo membentangkan beberpa spanduk dan poster. Di antaranya, bertuliskan, "janji palsu bupati gresik dilawan".
Janji dimaksud ada tiga item. Pertama, kembalikan objek beroperasi di terminal Malik Ibrahim. Kedua, Bupati Gresik segera meninta Disbudparpora menyerahkan pengeloaan 4 pekerjaan kepada warga Lumpur, yakni parkir bus, keamanan, kebersihan dan wc umun/ponten.
Ketiga, pembagian akses ekonomi di terminal yang merata dan adil untuk seluruh warga Lumpur dan sekitarnya, khususnya masyarakat yang kurang mampu (miskin) yang membutuhkan pekerjaan.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
Mereka juga membawa beberapa poster. Di antaranya bertuliskan, "lautan kami kamu rusak dengan reklamasi, rakyate digorohi (bohongi), hancurkan nilai budaya palsu, janjinya nyantol kabeh, meskipun kami miskin tapi kami punya harga diri, mau bohong sampai kapan bro, dan lainnya".
Firdaus, salah satu orator dalam orasinya mengatakan, masyarakat Lumpur awalnya bersedia areal nelayan mereka direklamasi untuk terminal parkir peziarah Maulana Malik Ibrahim, karena mereka dipekerjakan."Tapi, nyatanya bohong," kata dia.
Menurut dia, Bupati Sambari sering melontarkan janji kalau banyak membuka investasi untuk menciptakan pekerjaan. Tapi, kenyataannya tidak terbukti. "Industri bisa kurangi pengangguran bohong. Hanya dinikmati segelintir orang," cetus dia.
Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
Ditegaskan dia, omongan Bupati kalau berjuang untuk mengurangi angka pengangguran itu bohong. " Buktinya, pengangguran masih merajalela di Gresik," terang dia.
Dia minta agar para pendemo tidak takut untuk berjuang mendapatkan hak-hak mereka. Selama beraksi, para pendemo menolak masuk untuk melakukan perundingan dengan pihak Disbudparpora atau Dishub. "Kami mau berunding kalau yang menemui Bupati langsung," kata Jimmy, pendemo lain.
Sebelumnya, Jumat (22/4), sore mereka juga melakukan aksi demo ke Pemkab Gresik dengan tuntutan yang sama. Plt Sekkab Gresik, Bambang Isdianto yang menemui pendemo mengaku merespon tuntutan mereka. Karena itu, untuk menindaklanjuti tuntutan pendemo tersebut, pihaknya akan bahas lebih lanjut dengan instansi terkait.
Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
"Secepatnya akan kami koordinasikan," janjinya waktu itu. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News