KEDIRI (bangsaonline) - Guna memberdayakan perekonomian lokal, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur menyetop pendirian ritel modern di Kota Kediri, dan mendorong pengusaha lokal untuk mendirikan minimarket. Pemkot menilai menjamurnya pasar modern di wilayah 'Kota Tahu' sudah mematikan usaha masyarakat kecil berupa, toko kelontong dan aneka kios.
“Pendirian pasar modern di Kota Kediri sudah tidak diperbolehkan lagi. Yang boleh, apabila masyarakat membangun minimarket sendiri, itu kita dukung. Kami ingin perputaran uang di Kota Kediri terjaga,” tegas Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Sabtu (17/5/2014)
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Menurut Abu, hampir di setiap kelurahan berdiri ritel modern seperti alfamart dan indomart. Keberadaan minimarket tersebut sudah mematikan perekonomian masyarakat kecil, yang mengais rejeki dari toko kelontong.
Mengenai konsep penghentian pembangunan minimarket di Kota Kediri, kata Abu, akan dikaji lebih lanjut. Baginya, yang terpenting adalah mendorong investor lokal untuk dapat berkembang di Kota Kediri. “Proses penghentian akan kita kaji. Kami mendorong investor lokal ini berkembang. Kalau mau bikin minimarket sendiri kita dorong, dengan nama sendiri, miliknya mereka pribadi,” tegas Mas Abu.
Wilayah Kota Kediri terdiri dari tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Pesantren, Kota dan Mojoroto. Sementara jumlah kelurahannya sebanyak 46 kelurahan. Hampir di setiap kelurahan berdiri ritel modern. Bahkan, keberadaan minimarket tersebut dibangun hingga pelosok kampung.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News