BLITAR, BANGSAONLINE.com - Peringatan hari lahirnya pancasila setiap tanggal 1 Juni di Kota Blitar digelar dengan upacara budaya Grebeg Pancasila. Dari tahun ke tahun upacara budaya Grebeg Pancasila memang sudah menjadi tradisi di kota proklamator tersebut.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 ini selain upacara budaya juga diisi dengan ritual Bedolan Pusoko dan kirab Gunungan Limo serta Kenduri Pancasila.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Setelah dilaksanakan prosesi bedolan pusoku yang dilaksanakan Delasa (31/5) malam di rumah dinas Wali Kota Blitar, acara dilanjutkan dengan kirab dan pawai lampion menuju Kantor Wali Kota Blitar. Kemudian, Rabu (1/5) pagi langsung dilanjutkan dengan upacara budaya Grebeg Pancasila di alun-alun Kota Blitar, yang mengambil tema "Memantapkan Pembangunan Berdasarkan APBD PRO RAKYAT, sebagai implementasi nilai-nilai PANCASILA".
Acara ini dikemas dengan nuansa jaman dahulu (Jadul). Selain menggunakan pakaian jadul, seluruh petugas upacara juga diwajibkan menggunakan bahasa jawa.
"Peringatan Grebreg Pancasila mendapat respon positif dari semua kalangan. Antusiasme terlihat dari banyaknya peserta dan penonton festival lentera, upacara grebeg pancasila, kirap pusoko dan rangkaian kegiatan yang lain," ungkap Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar usai memimpin upacara budaya Grebeg Pancasila.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Ia menjelaskan, tahun ini peringatan hari lahirnya pancasila terasa berbeda karena sejak peringatan setahun lalu, atau pada 1 Juni 2015, presiden republik Indonesia Joko Widodo telah mengakui jika 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Hal ini membuktikan jika peringatan hari lahirnya Pancasila harus diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Di mana Pancasila merupakan simbol negara, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Alhamdulillah pemerintah pusat sudah mengakui jika 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Meskipun seperti kita semua tahu jika Kota Blitar selalu memperingati hari lahirnya Pancasila dengan grebeg Pancasila selama bertahun-tahun," jelasnya.
Pihaknya berharap agar Presiden segera membuat keputusan presiden (Kepres) yang jelas terkait pemberlakuan hari libur nasional untuk memperingati hari lahirnya Pancasila setiap 1 Juni. Agar pada peringatan tahun depan, semua warga kota Blitar bisa berpartisipasi dan menyaksikan langsung upacara budaya Grebeg Pancasila.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Ini adalah harapan seluruh warga Kota Blitar agar nantinya bisa bersama-sama mengikuti upacara budaya Grebeg Pancasila," imbuhnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, ribuan warga kota Blitar terlihat memadati rute jalan yang dilewati pawai Kirab Budaya. tidak hanya masyarakat Kota Blitar saja, namun juga masyarakat dari daerah lain, termasuk wisatawan yang berkunjung di Kota Blitar.
Kirab Budaya menjadi salah satu rangkaian kegiatan peringatan hari lahirnya pancasila yang sangat menarik. Karena dalam Kirab Budaya dari alun-alun menuju makam bung Karno tersebut terdapat tradisi untuk membawa simbol-simbol Pancasila. Di antaranya adalah garuda besar simbol dari tanggal 1, garuda sedang yang jumlahnya 6 simbol bulan Juni dan garuda yang kecil yang jumlahnya 45 simbol dari tahun 1945. Selain itu, juga ada gunungan-gunungan yang menunjukan sila-sila Pancasila dengan jumlah 5 gunungan serta pasukan Tri Sakti yang membawa tameng dan tombak yang menunjukan dari ajaran Bung Karno Tri Sakti. (tri/rev)
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News