Mahasurya kembali Datangi Kantor Pemkab Sumenep, Pertanyakan Keseriusan 9 Program Unggulan

Mahasurya kembali Datangi Kantor Pemkab Sumenep, Pertanyakan Keseriusan 9 Program Unggulan Aktivis Mahasurya ditemui bupati dan wakil bupati Sumenep di salah satu ruang rapat kantor Pemkab. foto: RAHMATULLAH/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Sejumlah aktivis Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) kembali mendatangi kantor , Senin (6/6). Tapi kali ini mereka hanya melakukan hearing, bukan aksi seperti sebelumnya.

Koordinator Mahasurya, Bisri Gie, mengaku sebenarnya ingin melakukan aksi sebagai protes atas tidak maksimalnya janji bupati Sumenep dalam 99 hari. Tapi karena hari ini merupakan awal bulan puasa, maka langkah yang diambil adalah hearing.

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

“Apalagi ada iktikad baik dari Humas untuk memfasilitas bertemu langsung dengan bupati dan wakil bupati,” ujarnya.

Menurut amatan Bisri, sebanyak 9 program unggulan yang dicanangkan sama sekali tidak terealisasi dengan maksimal. Dia menyebut soal perizinan yang tidak beres. Katanya, proses perizinan terindikasi tidak profesional, terlebih saat Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) dimintai data rumah makan yang berubah fungsi, sama sekali tidak direspon.

“Ini menandakan realisasi 9 program unggulan itu tidak beres,” ungkapnya.

Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas

Bisri melanjutkan, program lain seperti pembentukan wirausaha muda, revitalisasi pasar, optimalisasi pelayanan rumah sakit, penataan Taman Bunga, RTH, absensi online, pembentukan BUM-DES, dan serap aspirasi untuk RPJMD juga tidak ada yang maksimal.

Semua aktivis mahasiswa ditemui langsung oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Kaim, dan Wakil Bupati, Achmad Fauzi, di salah satu ruang rapat kantor Pemka setempat. Di sana juga terlihat beberapa pimpinan SKPD mendampingi bupati.

Usai pertemuan, Busyro memaparkan program 99 hari bersifat berkelanjutan, artinya tidak sesempurna di bayangan banyak kalangan.

Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon

“Program 99 hari memang tidak akan selesai sempurna. Itu usaha pemerintah untuk membedakan dari program lainnya,” jelasnya. (mat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO