Turki Bersih-bersih: Ribuan Tentara Ditahan, Ratusan Hakim Dipecat

Turki Bersih-bersih: Ribuan Tentara Ditahan, Ratusan Hakim Dipecat Otoritas Turki menggerebek sejumlah pangkalan militer di seluruh negara itu untuk mencari para pendukung kudeta militer.

ANKARA, BANGSAONLINE.com - Pascakudeta gagal, pemerintah berkuasa Turki melakukan bersih-bersih di tubuh militer dan kehakiman. Pihak berwenang terus melakukan penangkapan terhadap anggota tentara, termasuk perwira tinggi, atas tuduhan keterlibatan mereka dalam kudeta yang gagal.

Mereka juga menggerebek sejumlah pangkalan militer di seluruh negara itu untuk mencari para pendukung kudeta militer yang gagal. Sejauh ini, lebih dari 3.000 tentara telah ditahan dan beberapa 2.700 hakim telah dipecat.

Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand

Seorang komandan garnisun di wilayah Denizili Mayor Jendral Ozhan Ozbakir, dan lebih dari 50 tentara ditahan di wilayah itu pada Minggu dini hari, demikian menurut laporan media Turki.

Salah-seorang hakim senior di Turki, Alparslan Altan, ditahan pada hari Sabtu. Adapun 44 hakim dan jaksa ditahan pada Sabtu di pusat kota Konya dan 92 lainnya di kota Gazientep, kata kantor berita Dogan.

Selain itu, Turki juga telah meminta kepada pemerintah Yunani untuk mengekstradisi delapan perwira militer yang melarikan diri dengan helikopter dan meminta suaka politik kepada Yunani Mereka yang ditangkap adalah orang-orang yang dituduh pengikut ulama Turki yang mengasingkan diri di AS, Fethullah Gulen.

Baca Juga: Di Turki, Atlet Paralayang Indonesia dari Kota Batu Raih Juara

Gullen dituding pemerintah Turki sebagai dalang upaya kudeta pada hari Jumat lalu. Gulen sendiri membantah tuduhan tersebut.

Sebagai rekan sesama anggota NATO, Presiden Erdogan telah meminta kepada AS untuk mengekstradisi Gullen.

"Jika kita adalah mitra strategis," katanya dalam pidato televisi pada hari Sabtu (16/07), "maka Anda sepatutnya menerima permintaan kami".

Baca Juga: Kenal di Instagram, Gadis dari Tuban Pikat Pria Turki, Pertama Ketemu Langsung Menikah

Cavusoglu mengaku sudah berbincang dengan Menlu Yunani. Dikatakannya kalau Yunani akan mempercepat proses ekstradisi tentara Turki, dikutip dari Kantor Berita Anadolu.

Seperti diketahui, delapan tentara Turki yang melarikan diri ke Yunani untuk mencari suaka setelah terlibat upaya suaka muncul di pengadilan hari ini, (17/7).

Mereka, yang paling senior adalah kolonel, menurut Menlu Mevlut Cavusoglu diborgol berpasangan dan dikenakan pakaian sipil saat tiba di pengadilan di Alexandroupoli, Yunani. Beberapa berupaya menutupi wajahnya dari jurnalis yang menanti.

Baca Juga: Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 2.308 Meninggal

Pengacara Lia Marinaki mengatakan merekan dikenai tuntutan karena masuk ke Yunani secara ilegal. "Merusak hubungan persahabatan Turki dan Yunani," katanya. Karena itu mereka dikirim ke pengadilan. Proses pengadilan dikatakannya akan berlangsung, normalnya proses ini memakan waktu satu tahun. Lia berujar jelas mereka tidak ingin kembali ke Turki karena takut dieksekusi.

Sabtu malam, sebuah helikopter Blackhawk digunakan untuk kabur. Helikopter tiba di Yunani pukul 23.30, ditemani oleh dua helikopter Turki lainnya. Helikopter mendarat di bandara Alexandroupoli yang tidak jauh dari perbatasan Turki-Yunani.

Turki menegaskan meminta agar delapan tentara tersebut dikembalikan ke negaranya. Juru bicara pemerintah Yunani Olga Gerovasili mengatakan helikopter Turki mengirimkan sinyal SOS pada Sabtu pagi saat memasuki udara Yunani. Mereka meminta izin masuk untuk mendarat darurat. Tentara pro-kudeta itu lalu ditangkap dan meminta suaka politik.

Baca Juga: Masjid 20 Kubah Turki, Dibangun Berkat Nadzar Sultan Menang Perang Salib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO