CILACAP, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 14 terpidana mati kasus narkoba dikabarkan telah menempati ruang isolasi di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk menunggu waktu pelaksanaan eksekusi. Mereka dimasukkan ke ruang isolasi itu sejak Senin, 25 Juli 2016, pukul 22.00 WIB.
"Ada 14 orang. Dua dari LP Pasir Putih, dua dari LP Kembang Kuning, satu dari LP Besi, dan sembilan dari LP Batu," kata seorang sumber di LP Batu seperti dilansir Tempo.
BACA JUGA:
- Polres Tulungagung Tangkap Komplotan Pengedar Narkoba
- 25 Sopir Bus di Terminal Kesamben Blitar Dites Urine, 1 Orang Positif Amphetamin
- Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
- Terlibat Peredaran Narkoba, Oknum Anggota Polisi di Tulungagung Diberhentikan dari Jabatannya
Menurut sumber tersebut, ruang isolasi tersebut masih berada di dalam kompleks LP Batu. Pemindahan 14 terpidana mati itu melibatkan personel Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Dengan pemindahan ini diperkirakan eksekusi mati dilaksanakan paling cepat dalam waktu tiga hari ke depan.
Saat berita ini ditulis, di Dermaga Wijayapura, Cilacap, terlihat sebuah truk yang membawa peralatan tenda. Truk bergerak ke tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan. Tenda itu disebut akan didirikan di sekitar Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, sebagai tempat transit bagi jaksa eksekutor dan tamu lain saat pelaksanaan eksekusi hukuman mati.
Sementara kemarin, pihak Lapas Batu, Nusakambangan sejak kemarin menutup akses kunjungan keluarga narapidana ke pulau tersebut.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Jawa Tengah, Molyanto, mengatakan peniadaan jadwal kunjungan keluarga narapidana ke Nusakambangan, Cilacap, berkaitan dengan persiapan eksekusi mati jilid ketiga. "Agar kami lebih berfokus," ujarnya.
Molyanto menjelaskan, penutupan Nusakambangan dilakukan mulai kemarin hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, masa penutupan itu tidak sampai satu bulan. "Kami kan juga tetap ingin menghargai keluarga tahanan," kata dia.
Dia menolak menjelaskan persiapan apa saja yang akan dilakukan timnya. Peniadaan jadwal kunjungan dilakukan agar tim lembaga pemasyarakatan siap jika Kejaksaan Agung memutuskan untuk melakukan eksekusi. "Sehingga kami tidak terburu-buru.”