Bisnis Prostitusi di Bypass Saradan kembali Marak

Bisnis Prostitusi di Bypass Saradan kembali Marak Beberapa wanita yang diduga penjaja cinta di sebuah warung remang-remang di kawasan by pass Saradan. foto: BANGSAONLINE

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Praktik prostitusi di warung remang-remang jalan bypass perbatasan Nganjuk-, tepatnya masuk Kecamatan Saradan, kembali marak. Sebelumnya tempat itu sempat sepi beberapa bulan setelah dirazia oleh jajaran Polres . Razia juga pernah dilakukan Satpol PP Pemkab dan berhasil mengamankan para penjaja cinta yang selanjutnya dikirim ke panti rehabilitasi Kediri.

Para pelaku esek-esek umumnya bukan warga sekitar dan mereka datang dari luar daerah. Para penyedia jasa esek-esek tersebut memang sengaja mendatangkan anak buah dari luar kota pasca ditutupnya lokalisasi di beberapa daerah. Mereka pun yang berada di tempat tersebut tidak merasa jera. Sebab mereka dengan santai dan terang-terangan menjajakan layanan kenikmatan sesaat dengan blak-blakan baik siang maupun malam hari.

Baca Juga: Segera Cek! KAI Daop 7 Madiun Sebut 8.968 Tiket KA untuk Libur Nataru 2024 Masih Tersedia

Hanya dengan modal tubuh seksi dan pakaian minim mereka duduk berjajar di depan warung, mencari pria hidung belang yang mungkin singgah untuk menikmati layanan mereka.

Tidak hanya para sopir truk ekspedisi yang sedang melintas. Malah masyarakat umum yang menjadi pelanggan meraka. Hal ini dikuatkan dengan adanya keluhan dari warga yang tidak jauh dari tempat tersebut.

"Sebenarnya risih dengan adanya para wanita yang berpakaian seronok di depan warung," jelas Sukardi warga desa sekitar.

Baca Juga: RS Hermina Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada Driver Grab

Bukan hanya praktik prostitusi saja yang ada di tempat tersebut, namun juga peredaran miras. Sebab, di tempat tersebut selain berkedok warung juga menyediakan layanan karaoke sehingga tidak dimungkiri banyak penjualan miras di lokasi ini.

Sedangkan dari Pemkab belum ada tindakan serius dalam menangani permasalahan penyakit masyarakat ini. Menurut keterangan Agus Budi Wahyono, Plt Kepala Satpol PP Pemkab menjelaskan, pemkab kesulitan menangani hal ini karena lokasi yang dipakai mendirikan warung merupakan wewenang atau tanah milik PT KAI. Selain itu, wilayah yang kebetulan menjadi tempat praktik prostitusi di ring road Wilangan terbagi menjadi dua, yaitu wilayah Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten .

"Kami akan mencoba melakukan koordinasi dengan pihak Pemkab Nganjuk dalam memberantas praktik prostitusi ini mengingat wilayah tersebut terbagi dan masuk menjadi dua wilayah. Kami siap memberantas praktik prostitusi ini dan akan kami tindak sesuai perda yang ada. Namun kita harus koordinasi dulu dengan pihak Pemkab Nganjuk,’’ terangnya.

Baca Juga: Pertemuan Laskar Ronggo Djumeno dan RSUD Caruban Belum Mufakat soal Rekrutmen BLUD non-ASN

"Sebenarnya kita sudah sering melakukan razia di tempat ini. Namun mereka tampaknya nekat dan selalu kembali lagi melakukan praktik yang sama," tambahnya pada BANGSAONLINE.com. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO