Lagi, Pelayanan Puskesmas Singgahan Dikeluhkan Masyarakat

Lagi, Pelayanan Puskesmas Singgahan Dikeluhkan Masyarakat Pelayanan Puskesmas Singgahan kembali disorot masyarakat. foto: AHMAD/ BANGSAONLINE

TUBAN,BANGSAONLINE.com - Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, kembali dikeluhkan oleh masyarakat. Setelah beberapa waktu lalu dikeluhkan karena pegawainya yang ketus dan dinilai tebang pilih, kali ini Puskesmas yang terletak di Desa Mulyoagung dikeluhkan karena dinilai tak serius menangani pasien.

(BACA: Pelayanan Puskesmas Singgahan Dikeluhkan, Pegawai Ketus dan Dinilai Tebang Pilih Layani Pasien)

Baca Juga: Keluhkan Pelayanan Puskesmas Kerek, Warga Protes dengan Tabur Bunga Setaman

Seperti yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Giri, Desa Binangun, Kecamatam Singgahan, Ustad Sukatman, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (4/1).

Ia menceritakan kronologi saat dikecewakan oleh pelayanan Puskesmas Singgahan. Kejadian berawal pada 23 Desember 2016 lalu saat ia membawa Nasikin, seorang santri asal Demak, Jawa Tengah untuk berobat ke Puskesmas Singgahan. 

"Nasikin saat itu sedang sakit, terus dibawa oleh pengurus pesantren untuk diperiksakan di Pukesmas Singgahan pada Jumat, (23/12) malam. Tapi hanya diberikan infus oleh perawat. Kemudian selang dua, hari Senin pagi (26/12), saya bersama orang tua Nasikin hendak menjenguk ke puskesmas. Setelah sampai di ruangan inap, orang tua pasien menanyakan kepada perawat puskesmas tentang kondisi sakit pasien dan keberadaan dokter Pukesmas. Tapi perawatnya hanya bilang, 'kita hanya perawat tidak berani mengambil langkah di luar kewenangan'," cerita ustad Sukatman.

Baca Juga: BIN Jatim Korwil Tuban Sukses Distribusikan 25.000 Dosis Vaksin untuk Masyarakat

Karena tidak ada perawatan intensif dari dokter, orang tua Nasikin kemudian memilih mencabut paksa anaknya dari puskesmas Singgahan untuk diobatkan di rumah sakit di Demak, Jawa Tengah.

Terkait hal ini, Ustad Sukatman berharap agar ke depan Puskesmas Singgahan memperbaiki kualitas pelayanannya. Pasalnya, bukan kali pertama ini Puskesmas tersebut dikeluhkan.

"Dokternya harus sigap saat menangani pasien. Jangan sampai melantarkan pasien yang sedang berobat ke puskesmas," pintanya.

Baca Juga: Takut Di-covid-kan, Warga Tuban Ini Enggan ke RS Meski Punya Gangguan Jantung

"Saya waktu itu tidak marah, tapi cuma kesal. Masa orang sakit sudah kena musibah, dibiarkan dokter. Perawatan pasien hanya melalui perawat via telepon seluler," ceritanya kepada BANGSAONLINE.com.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala UPTD Puskesmas Singgahan, Anik Yunida, mengklaim bahwa permasalahan dan keluhan tersebut telah diselesaikan. Menurut Anik, kejadian tersebut disebabkan kesalahpahaman.

"Pihak puskesmas sudah memberi penjelasan kepada pengurus pesantren dan persoalannya sudah beres. Kami sudah membahas terkait hal itu dengan tim, dan semuanya sudah clear," ujarnya. (ahm/wan/rev)

Baca Juga: Puluhan Guru PAUD di Tuban Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO